Kisah Warga: 30 Tahun Tinggal di Pasar Ikan Luar Batang, Kini di Rusun Marunda

Mita (26) dan keluarganya kini tinggal di Rusun Marunda, Jakarta Utara. Mita bersama anak, dan kedua orangtuanya kini mesti terbiasa dengan kehidupan di Rusun.

"Saya sudah 30 tahun tinggal di Pasar Ikan," kata ayah Mita (66) yang tak mau menyebutkan namanya dan ditemui di salah satu unit di Rusun Marunda, Selasa (12/4/2016).

Ayah Mita, yang biasa disapa Kakek oleh cucu-cucunya ini mengaku baru saja pindah ke Rusun Marunda, pada Senin (11/4).

"Jadi 15 hari yang lalu dikasih SP1 eh terus 3 hari kemudian SP2, 1 hari kemudian SP3. Ya kita ngga siaplah," tutur kakek.

"Ini ya karena mendadak kita seadanya saja, orang masih bingung mau ngapa-ngapain," samber Mita yang duduk di sebelahnya.

Meninggalkan rumah yang sudah puluhan tahun ditempati bukan urusan mudah. Di Rusun Marunda, rumah baru mereka semua serba asing. Mita dan keluarga berusaha menyesuaikan diri dan menerima kenyataan mereka harus pergi selama-lamanya dari Pasar Ikan Luar Batang.

"suami saya ikut sempet ngelawan juga ya kita nggak terimalah, terus pas lagi dzikir ada yang ditangkep terus malah tadi malem baru dilepasin," beber Mita lagi.

"Kondisi rumah mending di sana, namanya rumah sendiri kan lagian ngga bayar juga kaya disini. Abis nunggu 3 bulan kita nanti bayar," kata Kakek menimpali.

Mita hanya berharap, Gubernur DKI Basuki T Purnama mau sedikit memiliki rasa belas kasihan. Ada uang untuk modal yang diberikan kepada mereka.

"Nyari kerjaan gimana. Kita bingung ini dapet penghasilan darimana," lirih Mita.

"Saya nelayan sudah bener-bener ngga bisa lagi (kerja jadi nelayan) soalnya jauh, di sini juga kesana kemari apa-apa mahal. Ya paling enggak kasih kita modal kalau begini kan kita bingung nyambung hidup gimana," tutup Kakek sambil membelai kepala cucunya.