Soal keaslian suara Ketua DPR Setya Novanto sempat jadi pertanyaan yang berulang kali ditanyakan dalam sidang perdana MKD yang menghadirkan Menteri ESDM Sudirman Said. Namun setelah rekaman diputar, tak ada lagi meragukan yang bicara dalam rekaman itu salah satunya adalah Setya Novanto.
Rekaman percakapan Setya Novanto-pengusaha Reza Chalid-Presdir PT Freeport Maroef Sjamsoeddin diputar dalam sidang MKD Rabu (2/12) kemarin malam. Setelah rekaman itu diputar, sedianya rapat akan langsung ditutup, namun ternyata masih ada anggota MKD yang menginterupsi.
Anggota MKD Sarifuddin Sudding menjadi yang pertama melakukan interupsi. Yang menjadi materi interupsinya adalah Sudding merasa tak mendengar soal permintaan saham dari Novanto dan Reza Chalid.
Kemudian Ridwan Bae menginterupsi. Sebelum rekaman itu diputar, dalam sesi tanya jawab MKD dengan Sudirman Said, Ridwan sudah bertanya soal keaslian suara Novanto dalam rekaman itu. Tak hanya Ridwan, beberapa anggota MKD lainnya juga menanyakan hal yang sama.
Sudirman Said beberapa kali menjawab meyakini rekaman itu valid, namun soal keaslian dia merasa tak punya kompetensi. Dalam suatu kesempatan Sudirman juga menjawab bahwa dia meyakini dua suara yang berbicara di rekaman itu adalah Setya Novanto dan Maroef Sjamsoeddin, karena dia pernah mendengar suara keduanya, namun tak bisa menverifikasi soal suara ketiga yang disebut sebagai Reza Chalid. Nama Reza Chalid muncul berdasarkan keterangan Maroef kepada Sudirman.
Kembali ke interupsi Ridwan, politikus Golkar itu merasa rekaman itu tak menunjukkan hal-hal mengerikan yang digambarkan selama ini, bahkan, dia merasa Novanto tak melakukan hal yang melanggar aturan di percakapan itu. Namun dia tak mempertanyakan lagi apakah itu suara Novanto atau bukan.
Sementara Ketua MKD Surahman Hidayat ingin rapat segera diakhiri, karena merasa ada kesepakatan rapat ditutup setelah mendengarkan rekaman. Wakil Ketua MKD Junimart Girsang memperkuat Surahman. Junimart juga menyoroti cara MKD memperlakukan Sudirman.
"Kita harus sepakati jangan dudukan beliau sebagai terdakwa, tinggal sekarang bagaimana kita mencermati hasil-hasil temuan selama persidangan. Kita pelajari lah nanti, tidak perlu kita perdebatkan," kata Junimart.
Junimart lalu berniat membacakan transkrip yang memuat percakapan soal permintaan saham. Namun Sudding tak mau, meminta Sudirman yang menjawab.
Lalu anggota MKD Akbar Faizal menginterupsi. Akbar mau menanggapi Sudding, tapi ditolak oleh politikus Hanura itu. Akhirnya Akbar tetap bicara dengan berdalih berbicara ke Sudirman. Akbar pun membacakan transkrip yang memuat soal permintaan saham, ada tiga halaman yang dibacakan Akbar.
Setelah Akbar bicara, interupsi ramai dari Ridwan Bae dan anggota MKD dari Gerindra Supratman. Supratman menyebut angka-angka yang dibicarakan Novanto dan Reza Chalid adalah soal divestasi, bukan saham. Akbar menegaskan permintaan saham ataupun pembahasan soal divestasi tetap bermasalah.
"Itu bukan urusannya pimpinan DPR. Etik tidak pimpinan DPR mengurus itu?" tandas Akbar.
Rekaman percakapan Setya Novanto-pengusaha Reza Chalid-Presdir PT Freeport Maroef Sjamsoeddin diputar dalam sidang MKD Rabu (2/12) kemarin malam. Setelah rekaman itu diputar, sedianya rapat akan langsung ditutup, namun ternyata masih ada anggota MKD yang menginterupsi.
Anggota MKD Sarifuddin Sudding menjadi yang pertama melakukan interupsi. Yang menjadi materi interupsinya adalah Sudding merasa tak mendengar soal permintaan saham dari Novanto dan Reza Chalid.
Kemudian Ridwan Bae menginterupsi. Sebelum rekaman itu diputar, dalam sesi tanya jawab MKD dengan Sudirman Said, Ridwan sudah bertanya soal keaslian suara Novanto dalam rekaman itu. Tak hanya Ridwan, beberapa anggota MKD lainnya juga menanyakan hal yang sama.
Sudirman Said beberapa kali menjawab meyakini rekaman itu valid, namun soal keaslian dia merasa tak punya kompetensi. Dalam suatu kesempatan Sudirman juga menjawab bahwa dia meyakini dua suara yang berbicara di rekaman itu adalah Setya Novanto dan Maroef Sjamsoeddin, karena dia pernah mendengar suara keduanya, namun tak bisa menverifikasi soal suara ketiga yang disebut sebagai Reza Chalid. Nama Reza Chalid muncul berdasarkan keterangan Maroef kepada Sudirman.
Kembali ke interupsi Ridwan, politikus Golkar itu merasa rekaman itu tak menunjukkan hal-hal mengerikan yang digambarkan selama ini, bahkan, dia merasa Novanto tak melakukan hal yang melanggar aturan di percakapan itu. Namun dia tak mempertanyakan lagi apakah itu suara Novanto atau bukan.
Sementara Ketua MKD Surahman Hidayat ingin rapat segera diakhiri, karena merasa ada kesepakatan rapat ditutup setelah mendengarkan rekaman. Wakil Ketua MKD Junimart Girsang memperkuat Surahman. Junimart juga menyoroti cara MKD memperlakukan Sudirman.
"Kita harus sepakati jangan dudukan beliau sebagai terdakwa, tinggal sekarang bagaimana kita mencermati hasil-hasil temuan selama persidangan. Kita pelajari lah nanti, tidak perlu kita perdebatkan," kata Junimart.
Junimart lalu berniat membacakan transkrip yang memuat percakapan soal permintaan saham. Namun Sudding tak mau, meminta Sudirman yang menjawab.
Lalu anggota MKD Akbar Faizal menginterupsi. Akbar mau menanggapi Sudding, tapi ditolak oleh politikus Hanura itu. Akhirnya Akbar tetap bicara dengan berdalih berbicara ke Sudirman. Akbar pun membacakan transkrip yang memuat soal permintaan saham, ada tiga halaman yang dibacakan Akbar.
Setelah Akbar bicara, interupsi ramai dari Ridwan Bae dan anggota MKD dari Gerindra Supratman. Supratman menyebut angka-angka yang dibicarakan Novanto dan Reza Chalid adalah soal divestasi, bukan saham. Akbar menegaskan permintaan saham ataupun pembahasan soal divestasi tetap bermasalah.
"Itu bukan urusannya pimpinan DPR. Etik tidak pimpinan DPR mengurus itu?" tandas Akbar.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih