Lahan Kemayoran belum juga dihibahkan dari Sekretariat Negara ke Pemprov DKI. Padahal Pemprov DKI butuh untuk membangun wisma atlet Asian Games 2016, yang sesudahnya bakal dijadikan rumah susun untuk rakyat kecil Ibu Kota.
"Kan diputuskan dalam rapat dengan Wakil Presiden (Jusuf Kalla), Kemayoran ini jangan dibikin komersil semua ya. Rakyat kecil butuh rusun enggak cukup," kata Ahok usai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD DKI, Jl Kebon Sirih, Jakarta, Jumat (4/12/2015).
Kesulitan hibah itu, menurut Ahok, Pusat Pengelola Kawasan (PPK) Kemayoran Sekretariat Negara tak mau menghibahkan ke Pemprov DKI. PPK Kemayoran, masih menurut Ahok, ingin agar lahan itu nantinya tetap dikelola secara komersial.
"Kalau dia paksakan PT JakPro (BUMD DKI) lakukan bisnis, kami enggak minat bisnis apartemen," ujar Ahok.
Namun menurutnya, lahan itu sebenarnya telah diamantkan JK untuk dibangun rusun. "Jadi semua pesisir utara ini semua rumah kumuh. Kalau anda mau memindahkan mereka ke tempat terdekat kan mesti bangun dulu," ujar Ahok.
Hanya saja, Pemprov DKI harus menunjuk BUMD dalam hal ini PT Jakarta Propertindo (JakPro) untuk membangun wisma atlet itu. Ini karena Ahok sebagai gubernur tak boleh menandatangani proyek tahun jamak (multi years), lantaran jabatannya akan selesai pada 2017 nanti.
Namun kini, usai hibah lahan Kemayoran menemui kendala, Ahok memilih pasrah saja. Bila benar Indonesia dalam hal ini Jakarta tak siap menggelar Asian Games 2018, lebih baik Olympic Council of Asia (OCA) mencari negara lain saja yang lebih siap. Bila Asian Games 2018 batal di Jakarta, Ahok akan mengalihkan jalur Light Rail Transit (LRT) yang semula akan mengarah dari Senayan ke Kemayoran, menjadi ke Pegangsaan, Kelapa Gading.
"Enggak usah (tindak lanjut Pemprov DKI atas kendala hibah lahan Kemayoran), gue enggak mau pusing. Kita mau bangun LRT saja di Kelapa Gading di Pegangsaan. Kita lupakan saja (Asian Games 2018)," tegas Ahok.
"Kan diputuskan dalam rapat dengan Wakil Presiden (Jusuf Kalla), Kemayoran ini jangan dibikin komersil semua ya. Rakyat kecil butuh rusun enggak cukup," kata Ahok usai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD DKI, Jl Kebon Sirih, Jakarta, Jumat (4/12/2015).
Kesulitan hibah itu, menurut Ahok, Pusat Pengelola Kawasan (PPK) Kemayoran Sekretariat Negara tak mau menghibahkan ke Pemprov DKI. PPK Kemayoran, masih menurut Ahok, ingin agar lahan itu nantinya tetap dikelola secara komersial.
"Kalau dia paksakan PT JakPro (BUMD DKI) lakukan bisnis, kami enggak minat bisnis apartemen," ujar Ahok.
Namun menurutnya, lahan itu sebenarnya telah diamantkan JK untuk dibangun rusun. "Jadi semua pesisir utara ini semua rumah kumuh. Kalau anda mau memindahkan mereka ke tempat terdekat kan mesti bangun dulu," ujar Ahok.
Hanya saja, Pemprov DKI harus menunjuk BUMD dalam hal ini PT Jakarta Propertindo (JakPro) untuk membangun wisma atlet itu. Ini karena Ahok sebagai gubernur tak boleh menandatangani proyek tahun jamak (multi years), lantaran jabatannya akan selesai pada 2017 nanti.
Namun kini, usai hibah lahan Kemayoran menemui kendala, Ahok memilih pasrah saja. Bila benar Indonesia dalam hal ini Jakarta tak siap menggelar Asian Games 2018, lebih baik Olympic Council of Asia (OCA) mencari negara lain saja yang lebih siap. Bila Asian Games 2018 batal di Jakarta, Ahok akan mengalihkan jalur Light Rail Transit (LRT) yang semula akan mengarah dari Senayan ke Kemayoran, menjadi ke Pegangsaan, Kelapa Gading.
"Enggak usah (tindak lanjut Pemprov DKI atas kendala hibah lahan Kemayoran), gue enggak mau pusing. Kita mau bangun LRT saja di Kelapa Gading di Pegangsaan. Kita lupakan saja (Asian Games 2018)," tegas Ahok.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih