Per 28 April 2015, Anggaran Negara Defisit Rp 77 Triliun

Jakarta -Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat defisit anggaran per 28 April 2015 sebesar Rp 77 triliun. Ini karena realisasi penerimaan Rp 370 triliun, sedangkan pengeluaran Rp 440 triliun.

"Posisi defisit per kemarin adalah sebesar Rp 77 triliun," ungkap Menkeu Bambang Brodjonegoro, dalam jumpa pers di Gedung Djuanda, Kemenkeu, Jakarta, Selasa (28/4/2015)

Soal penerimaan, kata Bambang, ditopang oleh penerimaan Bea dan Cukai yang lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Di samping juga penerimaan dari minyak dan gas bumi (migas) dan pajak.

"Pajak juga sudah mulai menggeliat, sehingga itu sudah bisa menurunkan defisit pada posisi April. Jadi secara cashflow aman, jadi kami mendorong K/L (kementerian/lembaga) untuk realisasi belanja," jelasnya.

Berikut realisasi belanja dari K/L terbesar:

• Kementerian Pertahanan Rp 16,4 triliun (belanja modal Rp 2,38 triliun)
• Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rp 13,5 triliun (belanja modal Rp 68,5 miliar)
• Polri 2,5 triliun (belanja modal Rp 574 miliar)
• Kememnterian Sosial Rp 10,5 triliun (bansos Rp 10,2 triliun)
• Kementerian Kesehatan Rp 10,38 triliun (bansos 6,6 triliun)
• Kementerian Agama Rp 7,1 triliun (belanja modal 229,7 miliar)
• Kementerian Pertanian Rp 4,1 triliun (bansos Rp 2,7 triliun)
• Kementerian PU 3,7 triliun (belanja modal 2,6 triliun)

"Kenapa Kementerian PU masih kecil? Karena kementerian ini mengalami perubahan nonklematur sehingga perubahan DIPA-nya baru selesai pertengahan bulan ini. tapi dari informasi Menteri PU sebagian besar lelang itu sudah dilakukan. bahkan sebagian proyek bisa berjalan," tukas Bambang.