Luhut: Jangan mau negara ditekan-tekan, hukuman mati harus lanjut
Reporter : Angga Yudha Pratomo | Senin, 27 April 2015 18:35
Merdeka.com - Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan menegaskan pemerintah tidak boleh kalah dengan protes yang dilakukan negara lain terkait eksekusi mati sembilan narapidana WNA dalam kasus narkoba. Menurut dia, negara lain harus menghormati hukum yang berlaku di Indonesia.
"Kita jangan mau negara kita ditekan-tekan, mereka harus hormati hukum kita," kata Luhut diJakarta, Senin (27/4).
Luhut memastikan bahwa eksekusi mati bakal tetap dijalankan. Luhut menjamin pemerintah tidak akan mundur melakukan hukuman mati jilid II ini. "Harus lanjut," tegasnya.
Sebelumnya, keputusan Presiden Joko Widodo menolak pembatalan hukuman mati terhadap warga negara Australia, Prancis, dan Brasil berimbas panjang. Presiden Prancis Francois Hollande mengancam bakal memutuskan hubungan bilateral dengan Indonesia.
"Kita jangan mau negara kita ditekan-tekan, mereka harus hormati hukum kita," kata Luhut diJakarta, Senin (27/4).
Luhut memastikan bahwa eksekusi mati bakal tetap dijalankan. Luhut menjamin pemerintah tidak akan mundur melakukan hukuman mati jilid II ini. "Harus lanjut," tegasnya.
Sebelumnya, keputusan Presiden Joko Widodo menolak pembatalan hukuman mati terhadap warga negara Australia, Prancis, dan Brasil berimbas panjang. Presiden Prancis Francois Hollande mengancam bakal memutuskan hubungan bilateral dengan Indonesia.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih