23 April 2015

Jokowi presiden paling keras kritik IMF dan Bank Dunia

Pandangan yang mengatakan bahwa persoalan ekonomi dunia hanya dapat diselesaikan oleh Bank Dunia, IMF, dan ADB adalah pandangan yang usang dan perlu dibuang

- Joko Widodo
Merdeka.com - Pidato Presiden Joko Widodo ( Jokowi) dalam pembukaan peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika di Jakartakemarin, cukup mencengangkan. Sebab, dia dengan lugas mengkritik keras ketidakadilan global di bidang ekonomi.

Akibatnya, sejumlah lembaga donor internasional, seperti Dana Monter Internasional (IMF), Bank Dunia (World Bank) dan Bank Pembangunan Asia (ADB) tidak lepas dari kritik keras Jokowi.

"Ketidakadilan global juga tampak jelas ketika sekelompok negara menolak perubahan realitas yang ada. Pandangan yang mengatakan bahwa persoalan ekonomi dunia hanya dapat diselesaikan oleh Bank Dunia, IMF, dan ADB adalah pandangan yang usang dan perlu dibuang," tegas Jokowi di hadapan ratusan delegasi dan puluhan pemimpin negara Asia Afrika di Jakarta Convention Center, kemarin.

"Saya berpendirian pengelolaan ekonomi dunia tidak bisa diserahkan pada tiga lembaga keuangan itu. Kita mendesak reformasi arsitektur keuangan global," cetus Jokowi.

Catatan merdeka.com, kritik Jokowi terhadap IMF dan Bak Dunia ini adalah yang terkeras di antara pada presiden Indonesia sebelumnya, atau setidaknya setelah era reformasi 1998.

Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri juga dikenal sebagai pengkiritik IMF dan Bank Dunia. Misalnya saja saat menyampaikan pidato kenegaraan 2004 di Gedung MPR/DPR, Megawati kedua lembaga donor internasional itu yang menurutnya telah mengeluarkan rekomendasi kebijakan yang hampir membangkrutkan sistem moneter Indonesia.

"Akibat kekeliruan itu, kita harus menanggung akibatnya," katanya dalam pidato kenegaraan di Gedung MPR/DPR Jakarta, Senin 16 Agustus 2004.

Megawati mengakui, selama krisis ekonomi dua lembaga itu telah banyak membantu. Namun IMF sudah mengakui bahwa rekomendasinya banyak yang tidak tepat.

"Untuk itu kita ucapkan terima kasih, namun permintaan maaf belumlah cukup," kata Megawati yang berhasil membawa pemerintahannya melunasi utang IMF pada 2003.

Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid ( Gus Dur) juga dikenal sebagai presiden yang terus mendorong Indonesia agar tidak lagi berutang kepada Bank Dunia dan IMF. Namun, dia menolak ide pembubaran dua lembaga donor itu.

Pada 2006 atau setelah lengser sebagai presiden, Gus Dur mengatakan, Indonesia masih butuh perniagaan dunia. Selama Indonesia masih punya kegiatan mengekspor, maka pada saat itu pula kredit dari pihak lain masih dibutuhkan.

"Pihak pemberi kredit kan butuh persetujuan IMF dan Bank Dunia," kata Gus Dur pada pertengahan September 2006.

Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dikenal tidak pernah melontarkan kritik keras kepada IMF dan Bank Dunia. Namun, dia pernah mengingatkan agar dua lembaga itu ikut turut serta mencegah krisis global.

Dalam pertemuan dengan IMF di Istana Kepresidenan pada 2 Februari 2011, SBY mengingatkan lembaga keuangan seperti IMF dan Bank Dunia agar melakukan lakukan langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi krisis.

"Kami berharap tidak timbul krisis baru," katanya.

Presiden ke-3 BJ Habibie dikenal tidak pernah melontarkan kritik kepada IMF dan Bank Dunia. Presiden pada masa transisi ini malah dikenal sebagai pihak yang getol mendorong agar lembaga donor internasional saling bekerja sama.

Habibie, yang juga (pernah) anggota Komisi Visi Bank Pembangunan Islam (IDB), pernah menegaskan bahwa IDB bukan saingan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, karena ketiga lembaga donor itu sama-sama berusaha memberantas kemiskinan dan membantu pembangunan di berbagai negara.

"Saya kira bukan saingan, justru IDB, IMF dan Bank Dunia, harus bekerja sama untuk melakukan pembangunan manusia secara komprehensif," ujar Habibie pada Oktober 2006 seperti dikutip Antara.

No comments:

Post a Comment

http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih