Dicurigai Lapor Bos, Petugas Keamanan Offistar Ditegur Penyidik

Kompas.com/Tangguh Sipria Riang

Kardus berisi dokumen dan sejumlah barang bukti lainnya diamankan penyidik Subdit V Tipikor Bareskrim Polri dari kantor PT Offistarindo Adhiprima, Jalan Roa Malaka Utara 38-38A Roa Malaka Tambora Jakarta Barat, Rabu (8/4/2015).

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Subdit V Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polri menegur seorang petugas keamanan Offistarindo Adhiprima, Yanto, yang diduga melaporkan penggeledahan di kantor distributor uninterruptible power supply(UPS) di Tambora, Jakarta Barat, Rabu (8/4/2015). Yanto diduga melaporkan penggeledahan yang terkait penyidikan dugaan kasus penggelembungan dana UPS kepada bosnya, Harry Lo.

Saat itu, Yanto terlihat sibuk berkomunikasi melalui ponselnya dan bermondar-mandir. "Pak, coba saya lihat HP-nya. Bapak ini sibuk sekali dari tadi, bolak-balik. Kenapa? Laporan sama bosnya?" hardik seorang penyidik bernama Alex, Rabu.

Kepada penyidik, Yanto membantah sedang berkoordinasi dengan bosnya. Petugas keamanan yang mengaku telah bekerja sejak tahun 2002 itu langsung menyerahkan hapenya. 

"Ini, Pak. Saya hanya kontek-kontekan dengan Yusnir, bagian keamanan juga," timpalnya seraya menyerahkan HP-nya. 

Kekesalan penyidik tersebut cukup beralasan. Pasalnya, Harry selaku tuan rumah tidak menampakkan batang hidungnya sejak penyidik mulai menggeledah pukul 09.00 WIB. "Dari awal sampai akhir penggeledahan, Dirut (Harry) Offistrarindo tidak muncul. Kata karyawan (Dirut) memang jarang masuk kantor. Sudah dihubungi nomernya juga nggak aktif," terang Kanit V Subdit II Tipikor Mabes Polri, AKBP Syamsu Bair. 

Seperti diketahui sebelumnya, penggeledahan kantor distributor peralatan pendidikan berbasis teknologi itu memakan waktu hingga tujuh jam sejak pukul 09.00 WIB. Penyidik mengamankan sedikitnya delapan kardus berupa dokumen dan alat elektronik dari kantor tersebut. 

Saat ini, seluruh barang bukti telah diamankan dan akan diperiksa lebih lanjut oleh penyidik Tipikor Mabes Polri.