10 February 2015

Pertama Dalam Sejarah Pemerintah Untung Jual BBM, Dananya Buat Apa?

//images.detik.com/content/2015/02/10/1034/110631_spbukuningan1.jpg
Jakarta -Untuk pertama kali dalam sejarah, pemerintah untung berjualan Bahan Bakar Minyak (BBM). Mau digunakan untuk apa dananya oleh pemerintah pimpinan Joko Widodo (Jokowi)?

Menteri ESDM Sudirman Said pernah mengungkapkan, keuntungan penjualan BBM jenis premium dan solar nantinya akan ditabung untuk memperkuat ketahanan energi nasional, salah satunya menambah tangki penyimpanan atau storage BBM.

"Pemerintah akan untung jualan premium dan solar. Tapi bukan berarti rakyat memberikan subsidi kepada negara. Keuntungan tersebut akan ditabung oleh Kementerian Keuangan, selalu disampaikan berapa update tabungannya, nanti uangnya digunakan untuk menambah stok BBM," ungkap Sudirman beberapa waktu lalu ditemui di kantornya.

Saat ini, lanjut Sudirman, stok BBM milik PT Pertamina (Persero) cukup untuk 18-20 hari. Dia ingin agar stok bisa bertambah hingga mencapai minimal 30 hari.

"Diperlukan dana Rp 1,2 triliun untuk menambah 1 hari stok BBM. Saat ini, Pertamina baru punya stok BBM operasional selama 18-20 hari. Kita ingin minimal bisa 30 hari," tutur Sudirman.

Mekanisme tabungan keuntungan pejualan BBM pemerintah ini akan terus disiapkan lebih detil lagi, sehingga dalam waktu dekat pemerintah bisa menerapkan mekanisme tersebut.

"Ini terus dimatangkan. Idenya bagus, dan diperuntukkan untuk hal yang jauh lebih bermanfaat," katanya.

Keuntungan penjualan BBM ini muncul, karena terus anjloknya harga minyak dunia yang mempengaruhi turunnya harga BBM. Namun, pemerintah tidak ingin harga BBM terus turun begitu rendah, sehingga pemerintah ingin menerapkan batas bawah harga BBM premium maupun solar.
Tahun ini, untuk kali pertama pemerintah mendapatkan untung dalam penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM). Pasalnya harga keekonomian BBM saat ini di bawah harga yang ditetapkan.

Pada 1 Februari, pemerintah menetapkan harga untuk bensin Premium Rp 6.600/liter untuk wilayah di luar Jawa, Madura, dan Bali. Kemudian Solar dibanderol Rp 6.400/liter.

Namun berdasarkan rapat di Komisi VII DPR beberapa waktu lalu, dikaji saat ini harga keekonomian Solar berada di posisi Rp 6.200/liter. Sehingga bila dihitung secara kasar, pemerintah untuk saat ini untung Rp 200/liter dari penjualan Solar.

"Memang ini untuk kali pertama pemerintah untung jual BBM. Karena sebelumnya BBM disubsidi," kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM IGN Wiratmadja dalam pesan singkatnya, Selasa (10/2/2015).

Wiratmadja mengatakan, saat ini pemerintah sedang menyiapkan mekanisme keuntungan penjualan BBM tersebut untuk ditabung. Hasilnya akan dipakai untuk membangun infrastruktur energi.

"Keuntungannya akan digunakan untuk membangun infrastruktur. Memperkuat ketahanan energi nasional," sebutnya.

Sebelumnya, Direktur Pembinaan Hilir Migas Kementerian ESDM M. Riswi mengatakan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akan mengaudit badan usaha yang menyalurkan BBM subsidi termasuk BBM penugasan, untuk mengetahui berapa besar keuntungan penjualan BBM.

"Nanti akan diaudit, jadi penyaluran BBM termasuk BBM subsidi oleh badan usaha atau Pertamina diaudit BPK. Akan terlihat berapa total keuntungan penjualan BBM, baik per bulan atau total dalam setahun," papar Riswi.

Perlu diketahui juga, saat ini ketahanan energi Indonesia masih rentan. Pasalnya, Indonesia tidak punya sama sekali cadangan BBM, sementara dengan negara lain memiliki cadangan BBM cukup 3-6 bulan lamanya.

Berdasarkan data Pertamina, 60-70% kebutuhan BBM di Indonesia per harinya dipasok dari impor. Melihat kondisi tersebut, pemerintah ingin memperkuat ketahanan energi nasional.
(rrd/dnl) 

No comments:

Post a Comment

http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih