Jokowi: Kalau Kerja Saya Ditekan-tekan, Ya Biasa

Yogyakarta - Presiden Joko Widodo bercerita sejumlah kebijakan yang diambilnya memang tidak populer dan menimbulkan tekanan. Dia mengaku sudah biasa menghadapinya.

"Kalau kerja saya ditekan-tekan, ya biasa,"‎ ujar Jokowi.

Hal ini disampaikan Jokowi saat menutup Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VI di Ball Room Hotel Inna Garuda, Yogyakarta, Rabu (11/2/2015). Jokowi saat itu sedang bercerita soal keputusannya menolak 64 permohonan grasi dari terpidana kasus narkoba.

Keputusannya itu diambil karena menurut datanya, ada 18 ribu nyawa melayang di Indonesia akibat narkoba setiap tahunnya. Hal itu bagi Jokowi tidak bisa didiamkan saja.

"Tapi perlu diingat ya, yang memutuskan hukuman mati adalah hakim. Presiden tidak mengampuni. ‎Tapi mungkin sama saja,"‎ kata Jokowi.

Dia berharap umat Islam memberi dukungan untuk perang melawan narkoba. Termasuk masalah miras, Jokowi juga baru saja melarang penjualan miras di minimarket. 

"Meski tekanan dari sini, dari sini. Ada yang datang bilang 'Pak omzet kita turun sekitan triliun'. Tapi akibatnya saya kira puluhan kali lipat dari itu. Buat saya (ditekan) ini biasa,"‎ imbuhnya.