02 February 2015

Bus Hibah Tahir Tak Bisa Beroperasi, Ahok: Bus Impor Perlakuannya Beda

Bus Hibah Tahir Tak Bisa Beroperasi, Ahok: Bus Impor Perlakuannya Beda
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kesal karena 5 bus tingkat Mercedes-Benz hibah dari Tahir Fondation tak bisa beroperasi. Menurut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) spesifikasinya tidak sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 2012 tentang Kendaraan.

PP Nomor 5 Tahun 2012 Pasal 5 ayat 3 tentang jenis dan fungsi kendaraan menyebut, bus tingkat memiliki jumlah berat diperbolehkan paling sedikit 21.000-24.000 kilogram. Sementara bus tingkat Mercedes-Benz sumbangan Tahir Foundation itu memiliki berat 18.000 kilogram atau 18 ton, sedangkan bus Weichai 21.000 kilogram atau 21 ton.

Menurut Ahok, bus Mercedes-Benz lebih ringan 3 Ton dari bus Weichai. Mantan Bupati Belitung Timur ini berpendapat, seharusnya bus tingkat hibah dari Tahir Foundation tersebut lebih baik.

"Makanya aku bingung, lebih ringan lebih bagus dong. Kecuali Mercy gila, ketiup angin melayang itu bus tingkat," terang Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (2/2/2015).

"Sekarang saya tanya bus TransJ yang gandeng, itu menyalahin PP nggak? Menyalahin PP lho. Karena PP mengatur hanya 31 ton. TransJ gandeng melebihi 31 ton. Kenapa bisa jalan, karena Gubernur berhak kasih. Toh kalau dia lebih berat kan cuma ngerusak jalan. Kalau merusak jalan, saya mau perbaiki, perusahaan saya dong," sambung Ahok.

Dikatakan Ahok, semakin ringan bus, asal faktor keamanannya terjamin, semakin bagus. Bus yang ringan menurut suami Veronica Tan ini tidak akan merusak jalan, yang tentunya akan merugikan masyarakat, dan membuang anggaran.

"Jadi melebihi berat saja boleh ditoleransi, masa lebih ringan nggak boleh. Gua bingung. Merek Mercedes-Benz lagi. Yang Weichai boleh, cuma gara-gara beratnya pas. Makanya, yang impor perlakuannya beda. Itu merek Weichai itu," ucap Ahok.

Ahok mencurigai ada mafia yang bermain dalam penerapan PP Nomor 5 Tahun 2012 ini. "Saya nggak menuduh kongkalikong atau apa, saya pikir teman-teman LSM lagi pelajari," ucap suami Veronica Tan tersebut.

Ahok merasa tak adil jika bus tingkat hibah dari Tahir Fondation tak bisa beroperasi, sementara bus Weichai diperbolehkan. Jika alasannya berat yang kurang, ia meminta agar bus-bus, kontainer, dan kendaraan berat lainnya diperiksa Kemenhub.

"Kalau alasan seperti ini, kenapa nggak semua kontainer-kontainer diperiksa. Termasuk molen semen. Itu menyalahi berat semua lho. Kenapa diloloskan izinnya? Saya cuma nuntut keadilan aja. Bukan bus gua kok, pusing amat. Orang yang ngasih. Paling nggak jadi jalan. Kalau nggak jadi jalan, keliling-keliling Ancol aja di dalem, nggak usah pake plat," imbuh Ahok.

Ditambahkan Ahok, setiap kali Pemprov DKI mendapat sumbangan, selalu saja ada pihak yang mengusili. "Tiap kali terima sumbangan pasti ribut aja sudah," katanya.

"Tapi nggak apa-apa, memang gua dilahirkan ribut aja terus," kelakar Ahok.

Pemprov DKI Jakarta pada 10 Desember 2014 lalu menerima lima bus tingkat Mercedes-Benz sumbangan dari Tahir Foundation. Bus itu harusnya beroperasi di Jalan MH Thamrin hingga Medan Merdeka Barat. Namun hingga kini bus belum bisa beroperasi karena belum mendapatkan izin.

Bus Weichai didatangkan oleh Dinas Perhubungan untuk bus TransJ dan Dinas Pariwisata untuk bus City Tour. Ahok telah menyatakan kekecewaan kepada aparatnya yang mendatangkan bus berkualitas rendah. Eks Kadishub Udar Pristono saat ini menjadi tersangka dugaan mark up pengadaan bus TransJ dari China.

No comments:

Post a Comment

http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih