Ahok di acara jamuan makan malam (Herianto/ detikcom)
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berpidato di depan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dan para duta besar Indonesia. Katanya, dalam membangun Jakarta, ia memakai cara premanisme.Ahok memberi kata sambutan di atas panggung di ruang Balai Agung, Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (2/2/2015) malam. Tampak santai, ia mengawali dengan cerita tentang kemajuan Indonesia.
Ahok mengatakan, Indonesia lebih maju dari Amerika. Indonesia proses politiknya lebih cepat dan maju berkat bantuan teknologi, sehingga berbagai informasi mudah didapat.
"Salah satu proses politik indonesia yang luar biasa itu apa. Saya bisa menjadi Gubernur, Pak Jokowi jadi Presiden. Jadi kita lebih maju dari Amerika, bukan lebih hebat. Karena teknologi membuat kita begitu baik, membuat kita belajar banyak," ucap Ahok disambut tepuk tangan para tamu undangan.
Ahok merasa senang karena Menlu Retno dan para dubes mau hadir dalam undangan jamuan makan malamnya. Ia berharap ilmu yang dimiliki para dubes bisa ditransfer, disinergikan untuk kemajuan Indonesia, khususnya Jakarta.
"Kalau bapak-ibu sudah pengalaman di sana (luar negeri-red), bawa ke sini. Investornya mana. Kita ada BUMD, ada Kadin. Kita kerjasama. Nah Jakarta kita harapkan bisa jadi pintu gerbang orang masuk promosi," jelas Ahok.
Ahok kemudian memaparkan sedikit tentang konsep Jakarta Smart City yang dibangunnya. Ia saat ini mengaku tengah gencar membangun banyak hal, khususnya transportasi massal.
"Transportasi massal mau kami bangun. Darimana uangnya? Pak Ali Sadikin dibangga-banggakan pakai uang judi bangun DKI, dipuja-puja. Betul nggak? Kalau sekarang, bisa diserbu FPI, repot kita," kata Ahok seraya tertawa. "Saya nggak pakai uang judi saja didemo terus, apalagi pake uang judi," sambungnya disambut tawa dan tepuk tangan riuh hadirin.
Ahok kemudian kembali melanjutkan paparannya soal berbagai langkahnya membangun Ibu Kota.
"Kita akan menggunakan uang koefisien luas bangunan. Jadi nambah tinggi, ada jatah preman. Saya lagi berfikir bagaimana merubah peruntukan, dari gudang pabrik menjadi komersil. Boleh. Selisih uangnya bagi setengah, kita pakai buat bangun infrastuktur. Jadi kita mau gunakan sistem premanisme," ucap suami Veronica Tan itu.
Ahok juga bicara soal berbagai program di DKI Jakarta yang berhasil. Salah satunya soal penerapan parkir meter di Jalan Sabang.
"Teknologi memang menolong kami, seperti misalnya dari Swedia, sistem parkir meter. Dulu jalan Sabang 1 hari hanya 500 ribu setor ke DKI, lalu kita pasangkan parkir meter. Bagi hasil yang masang 70 yang 'preman' gajinya 2 kali UMP, supaya saya jadi kepala preman yang baru. Anda ikut saya saja. Berapa semalam dapatnya 1 jalan Sabang saja? 10 juta," jelas Ahok bangga.
Ahok mendapat tepuk tangan riuh usai mengatakan hal itu. Ia juga berkata soal progres pembangunan 7 ribu rumah susun, dan langkah-langkah mengatasi banjir di Jakarta.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih