Menpan RB Yuddy dan Ahok (Ayunda/detikcom)
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) lega persepsi sistem tunjangan kinerja daerah (TKD) statis dan dinamis dipahami Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi. Ahok mengatakan pihaknya siap jika Jakarta dijadikan model percontohan."Kita intinya harus mendukung kementerian. Yang dilakukan ini sebenarnya substansi dari UU ASN," ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (3/2/2015).
Ahok menyebut dirinya merasa beruntung pernah menjadi bagian dari tim perumus undang-undang ASN semasa di Komisi II DPR. Sehingga, dia tidak merasa kesulitan untuk mengimplementasikannya.
"Kawan-kawan DKI pakai nama TKD statis dan TKD dinamis, ini kan organisasi dan individu. Kita harus dukung supaya nanti seluruh Indonesia gampang dan poin-poin yang dipakai kita ikut pakai indeks, jadi kita usahakan sama," terangnya.
"Intinya DKI itu akan mendukung penuh kebijakan yang diplot dari MenPAN. DKI kan jadi model dulu kan. Tes, ribut nggak? Nggak mungkin nggak kan, kita potong 1500 orang," sambung suami Veronica Tan itu.
Ahok juga sempat menyentil pihak-pihak yang merasa dirugikan akibat reshuffle satuan kerja perangkat daerah (SKPD) masing-masing PNS yang dilakukannya. Sebab menurutnya jika untuk kebaikan, maka seharusnya mereka menyambut dengan tangan terbuka.
"Selama manfaat lebih banyak untuk orang banyak, pasti nggak ada yang ribut. Yang ribut itu yang rejekinya kepotong aja. Kalau yang nyolong Rp 200-500 juta sebulan, Rp 75 juta mah nggak liat. Apalagi kalau pakai jam tangan Richard," sindir Ahok
.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih