Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil memastikan pemerintah tidak akan mengintervensi harga BBM jenis Premium. Premium murni akan dilepaskan harga pasar meski belum mendapat restu dari DPR.
Sofyan mengakui, UU APBN belum membolehkan Premium dilepas ke harga pasar. Namun, kata dia, ini harus dilakukan untuk mengajarkan masyarakat bahwa hasil subsidi akan digunakan membangun infrastruktur yang juga dinikmati rakyat.
"Nanti kita akan bahas ke DPR. Masyarakat harus dibiasakan saja. Subsidi produk selama ini tidak tepat sasaran," ucap Sofyan di Kantornya, Jakarta, Senin (12/1).
Pencabutan subsidi Premium diyakini tidak akan memberatkan. Sofyan meminta rakyat mencontoh warga negara Timor Leste yang terbiasa membeli BBM dengan harga mahal.
"Kita tidak akan intervensi karena orang Timor Leste Rp 14.000 saja biasa. Di saat kita bayar Rp 6.500 per liter, mereka bayar Rp 14.000 per liter bahkan bisa sampai Rp 20.000 per liter. pendapatan kita padahal lebih baik. Masyarakat dibiasakan saja," katanya.
Terkait potensi lonjakan inflasi sebagai dampak kebijakan ini, Sofyan mengklaim pemerintah dan Bank Indonesia sudah siap. Pemerintah akan menjaga suplai dan demand dan tata niaga sehingga harga bisa dikendalikan meskipun terjadi kenaikan.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih