Merdeka.com - Presiden Joko Widodo melakukan blusukan terakhirnya dalam rangkaian kunjungan kerja di kota Bandung, Jawa Barat ke PT Dirgantara Indonesia. Ditemani Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Jokowi meninjau gudang mesin pembuatan mesin pesawat.
"Kota memang memerlukan produk kebanggaan, ini memperlihatkan keunggulan sebuah negara. Kita punya DI cukup bangga, tetapi kita harus tahu DI ini dibawa ke mana sehingga arahnya itu sudah, turun lagi, lalu sudah. Konsisten harus dan fokus," ujar Jokowi, Senin (12/1).
Jokowi rupanya melihat manajemen PT Dirgantara Indonesia kurang bagus. Menurut Jokowi, PT Dirgantara Indonesia ini kurang memiliki business plan yang jelas.
"Saya ingin membuat sebuah perencanaan 50 sampai 100 tahun yang akan datang dengan SDM baik harus ada bisnis plan yang jelas, segmen mana yang masuk. Kalau pasarnya dalam negeri penumpang 60 an orang dibutuhkan karena dari pulau ke pulau yang landasan runway-nya pendek," ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan pesawat N219 sebaiknya ada tambahan ketersediaan penumpang di atas 30 orang. Selama ini, N219 hanya menampung 19 orang saja.
Atas hal itu, Jokowi pun belum memutuskan untuk menyuntik modal ke PT DI. PT DI, kata Jokowi, harus menegaskan apa arah dan program yang akan dicapainya lebih dulu.
"Kita harus tahu dulu, semua harus ada kalkulasinya, itung-itungannya, kita mau suntik Rp 43 T untuk BUMN kita tetapi untuk BUMN yang itungan kalkulasinya, manajemennya harus diperbaikinya tahun depan kita baru injeksi. PT DI ada peluang, tetap harus ada sisi marketingnya, tidak hanya berhubungan untung dan rugi, ini masalah kebanggaan," ujarnya.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih