Jakarta - Sekelompok anak muda sering terlihat nongkrong berjam-jam di mini market. Hal ini pun menarik perhatian Wagub DKI Djarot Saiful Hidayat.
"Di tempatmu, anak-anak itu suka duduk-duduk sampai tengah malam ya? Apa sih yang mereka bikin?" kata Djarot pada Presiden Direktur PT Modern Sevel Indonesia Henri Honoris.
Percakapan ini terjadi dalam pertemuan antara Wagub DKI dengan pihak Sevel di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Rabu (14/1/2015). Pertemuan itu berjalan santai dan dihadiri Kadis Koperasi UMKM dan Perdagangan (KUMKMP) Djoko Kundaryo.
Lalu apa jawaban pihak Sevel?
"Mungkin ada yang bikin PR juga, Pak, hehehe," kata Henri yang disambut senyuman oleh Djarot.
Di banyak gerai Sevel, memang hampir setiap malam ramai oleh anak muda yang berkumpul. Mereka duduk berkerumun di dalam atau di bawah tenda-tenda di halaman gerai.
Djarot menyoroti ramainya generasi muda yang senang nongkrong di Sevel sebagai kesempatan memperkenalkan produk UMKM lebih luas. Menurutnya, fasilitas yang dimiliki Sevel seperti wifi dan buka 24 jam bisa dimanfaatkan dalam hal positif.
"Pangsa pasarmu kan anak mudah atau menengah ke atas. Sangat bagus kalau mereka diperkenalkan produk UMKM," ucap Djarot.
Ia bahkan menyampaikan idenya agar nasi uduk bisa dijual di Sevel. Namun tentu disesuaikan dengan standar kebersihan yang dimiliki Sevel.
"Jadi ada nasi uduk tinggal dikemas yang bagus saja," ucapnya.
Sebanyak dua ribu lebih mini market berdiri di Jakarta. Sayangnya, sebagian besar dibangun tanpa mengantongi izin. Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat akan membereskan persoalan ini.
Banyaknya mini market yang dibangun tanpa mengantongi izin dan legalitas membuat Djarot gerah. Ia telah meminta bawahannya mengkaji kembali seluruh perizinan mini market di Jakarta.
"Sudin untuk menjaga mini market yang ada dan mengkaji jadi konkrit kita tahu ada izin atau tidak. Kalau dibiarkan, habis UMKM kita. Karena mereka (mini market) tidak memberi ruang untuk masyarakat bawah," kata Djarot dalam pertemuannya dengan Presiden Direktur PT Modern Sevel Indonesia Henri Honoris.
Pertemuan itu dilakukan di ruang pertemuan kantor Wagub Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Rabu (14/1/2015). Dalam pertemuan itu hadir juga Kadis Koperasi UMKM dan Perdagangan (KUMKMP) Djoko Kundaryo dan Asisten Perekonomian Pemprov DKI Franki Mangatas.
Dalam pertemuan itu, pihak Seven Eleven mengakui ada gerainya yang berdiri namun belum mengantongi izin dari Pemprov DKI Jakarta.
Dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 53/2008 ditetapkan, untuk membuka usaha retail harus melengkapi sejumlah prasyarat di antaranya berbadan hukum, memiliki izin usaha toko modern (IUTM), memiliki tanda daftar perusahaan, Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Surat keterangan domisili, surat tanda pendaftaran waralaba dan izin gangguan.
Namun, dari 2254 outlet mini market di Jakarta, sebagian besar melanggar izin peruntukannya, tak terkecuali gerai Sevel. Melalui audiensi ini, Djarot meminta ada evaluasi menyeluruh soal izin gerai ini.
"Harus ada evaluasi menyeluruh. Minta ke sudin-sudin, lalu ke camat, dan lurah ya. Kita harus kaji juga mini market yang lain jangan sampai dinilai memihak atau pilih-pilih," sambungnya.
"Saya dan Pak Ahok bukan anti mini market. Tapi harus sesuai peruntukan," pungkasnya.
Pemprov DKI berencana akan merobohkan gerai mini market di Jakarta yang menyalahi tata ruang, salah satunya gerai Seven Eleven atau Sevel. Pihak Sevel pun meminta bertemu Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat.
"Ini kami yang minta audiensi," kata Presiden Direktur PT Modern Sevel Indonesia Hendrik Honoris, usai bertemu Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Rabu (14/1/2015).
Hendrik datang bersama PR Manager Sevel Neneng dan dari pemprov hadir Kadis Koperasi UMKM dan Perdagangan (KUMKMP) Djoko Kundaryo dan Asisten Perekonomian. Di awal pertemuan, Djarot langsung menanyakan izin gerai Sevel yang sudah berdiri saat ini.
Hendrik mengatakan sesuai dengan Ingub No 7 Tahun 2012 Tentang Penataan dan Penertiban Mini Market dan Sevel di Jakarta, Sevel masuk dalam kategori kafetaria karena menjual 95 persen makanan dan minuman. Izinnya dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata DKI Jakarta.
"Sudah ada izinnya semua? Sebelum beroperasi, logikanya kan ada izinnya dulu. Nggak bisa beroperasi baru izinnya keluar," tanya Djarot yang mengenakan setelan jas.
Pihak Sevel sempat terlihat bingung menjawab pertanyaan Djarot. Djarot pun kembali mengulang pertanyaannya soal jumlah gerai yang resmi mengantongi izin.
"Angkanya harus saya klarifikasi dulu tapi kalau melanggar kami siap mengikuti dan merelokasi sesuai peruntukan," ucap Hendrik pada Djarot
Pertemuan itu berjalan santai. Namun, Djarot tetap mengingatkan Hendrik bahwa Pemprov akan bertindak tegas pada mini market yang berdiri di atas lahan yang tak sesuai peruntukannya. Selain itu, tindakan tegas itu juga akan dilakukan pada gerai-gerai mini market yang tak mengantongi izin dari Dinas Pariwisata.
"Harus ditutup kalau berdiri tidak sesuai dengan peuntukannya. Saya suka seperti ini biar ada keterbukaannya," ucap Djarot.
Dia meminta adanya evaluasi menyeluruh pada seluruh mini market yang ada di Jakarta terkait izin usaha dan IMB-nya. Dia meminta pihak Dinas KUMKMP untuk berkoordinasi dengan lurah dan camat yang memiliki otoritas daerah tingkat bawah untuk membuat kajian yang konkrit terkait izin tersebut.
Data Biro Perekonomian DKI Jakarta, jumlah minimarket di ibu kota mencapai 2.254 otlet. Sebanyak 2.148 otlet terdiri dari convenionce store seperti Circle K, Lawson, Family Mart, Indomart dan Alfamart. Sedang 106 otlet bermerk Sevel.
Masalah terbesar adalah karena sebagian besar mini market ini bermasalah tidak sesuai peruntukan. Ada yang izinnya sebagai kafetaria namun belakangan berjalan selayaknya mini market biasa.
Untuk Sevel sendiri, izinnya sudah dilakukan sejak 2008. Dinas Pariwisata hanya mengeluarkan izin untuk 91 gerai Sevel di Jakarta namun saat ini kenyataannya sudah ada sekitar 200 gerai yang berdiri.
"Sementara dilapangan ada sekitar 200 usaha Sevel yang beredar. Artinya sisanya itu usaha ilegal," kata Kepala Bidang Industri Pariwista Disparbud DKI Arie Fatah.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih