"Pagi tadi angin di atas 30 knot, gelombang 3 meter," tutur Komandan KRI Banda Aceh Letkol Laut Arief Budiman di atas KRI Banda Aceh, Rabu (31/12/2014).
Dengan ombak setinggi 3 meteri, goyangan di kapal terasa cukup dahsyat. Ombak itu juga membuat jenazah terombang ambing sehingga harus dikejar untuk bisa diangkut ke kapal. Proses evakuasi sulit, namun kegigihan awak kapal berhasil mengumpulkan satu persatu jenazah yang ditemukan.
Pasukan pencari menggunakan tanda-tanda alam sebagai penanda lokasi jenazah. "Korban dapat diketahui dari sejumlah tanda-tanda alam. Karena sudah berhari-hari, jenazah korban dipastikan membesar. Jika ada kumpulan burung di permukaan Laut, bisa dipastikan sebagai ciri adanya korban mengapung di sekitarnya," ujar Letkol Arief ke bawahannya.
Kegigihan para awak kapal membuahkan hasil. KRI Yos Sudarso menemukan mayat laki-laki berjaket merah dan pramugari Khairunnisa Haidar Fauzi. KRI Hasanuddin menemukan 1 mayat yang belum teridentifikasi. KRI Bung Tomo mengevakuasi tiga jenazah. Dan kapal Malaysia KD Lekir menemukan jenazah laki-laki. Semua jenazah itu dikumpulkan di KRI Banda Aceh yang memiliki dek untuk landasan helikopter.
"Kemudian diangkut menggunakan heli dibawa ke Pangkalan Bun. Tapi tunggu cuaca bersahabat.
Jadi total mayat yang ditemukan 7 orang," ujar Komandan Gugus Keamanan Laut Barat (Danguskamlabar) yang bertugas sebagai Komandan SAR Laut, Laksma Abdul Rasyid, di KRI Banda Aceh
.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih