JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kampung Apung berniat ke Balai Kota untuk menemui Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) karena proses pembersihan lahan makam terendam di Kampung Apung yang tak kunjung rampung.
"Nanti kita mau ke Ahok, biar lancar. Kalau disuruh sama Ahok pasti cepet (kerjanya)," kata Rinan, Ketua RW 01 Kampung Apung kepada Kompas.com, Kamis (4/9/2014).
Sebelumnya diberitakan proses pembersihan Kampung Teko atau yang juga disebut Kampung Apung telah terhenti sementara sejak akhir Juli 2014. Menurut Rinan, proses pembersihan itu terhenti karena ada masalah anggaran.
Rinan mengaku sebelum ini dia dan warga lainnya sudah hendak menghadap Ahok karena proses pembersihan di Kampung Apung hanya gencar di awal, tetapi akhirnya meredup.
Pembersihan di Kampung Apung dimulai 26 Maret 2014 dengan menghimpun personel dari Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Barat, Suku Dinas Kebersihan, Satpol PP Jakarta Barat, Polsek Cengkareng, dan TNI.
Menurut Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi, ada tiga tahap pembersihan lahan itu. Pertama adalah pengangkatan sampah dan pembabatan rumput liar. Kedua, pengeringan air di lahan makam dan ketiga relokasi makam ke tempat pemakaman umum (TPU) Tegal Alur.
Dari tiga tahap tersebut, warga menyayangkan tidak maksimalnya pengerjaan tahap pertama. Sebab, selama seminggu, rumput yang ada tidak kunjung bersih namun petugas sudah langsung menyedot air di sana.
Bila penyedotan dilakukan dengan rumput yang masih banyak maka rumput akan menimbun makam dan akan lebih susah merelokasi makam.
JAKARTA, KOMPAS.com - Proses pembersihan Kampung Teko atau yang juga disebut Kampung Apung telah terhenti sementara sejak akhir Juli 2014. Hal tersebut menyebabkan kawasan yang sudah dibersihkan kini kembali dipenuhi tanaman eceng gondok dan sampah.
"Udah stop karena enggak ada anggarannya. Begitu yang saya dengar dari Pak Lurah dan Pak Camat," tutur Ketua RW 01 Kampung Apung, Rinan, kepada Kompas.com, Kamis (4/9/2014) sore.
Rinan menambahkan, anggaran yang digunakan saat dimulainya pembersihan awal oleh pemerintah kota administrasi Jakarta Barat diambil dari kas cadangan Wali Kota (Jakarta Barat). Kini dia dan segenap warga Kampung Apung harus menunggu hingga anggaran turun.
Saat pekerjaan terhenti, informasi pertama disampaikan oleh Lurah Kapuk Risan HM dan Camat Cengkareng Ali Maulana kepada Rinan selaku perwakilan warga Kampung Apung. Ketika Rinan meneruskan hal tersebut kepada warga, banyak yang mempertanyakan kejelasan proses pembersihan ini.
"Kapan dikerjain lagi? Banyak yang tanya gitu sama saya. Ya saya jelasin apa yang dikasih tahu ke saya," tutur dia.
Meski belum diketahui kapan anggaran tersebut akan turun, Lurah Kapuk dan Camat Cengkareng memasatikan bahwa pembersihan akan selesai dalam tahun ini, maksimal bulan Oktober.
Pada 26 Maret 2014 lalu, Wali Kota Jakarta Barat memulai apel gabungan kerja bakti di Kampung Apung. Gabungan kerja bakti tersebut diikuti personel dari Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Barat, Suku Dinas Kebersihan, Satpol PP Jakarta Barat, Polsek Cengkareng, dan TNI.
"Udah stop karena enggak ada anggarannya. Begitu yang saya dengar dari Pak Lurah dan Pak Camat," tutur Ketua RW 01 Kampung Apung, Rinan, kepada Kompas.com, Kamis (4/9/2014) sore.
Rinan menambahkan, anggaran yang digunakan saat dimulainya pembersihan awal oleh pemerintah kota administrasi Jakarta Barat diambil dari kas cadangan Wali Kota (Jakarta Barat). Kini dia dan segenap warga Kampung Apung harus menunggu hingga anggaran turun.
Saat pekerjaan terhenti, informasi pertama disampaikan oleh Lurah Kapuk Risan HM dan Camat Cengkareng Ali Maulana kepada Rinan selaku perwakilan warga Kampung Apung. Ketika Rinan meneruskan hal tersebut kepada warga, banyak yang mempertanyakan kejelasan proses pembersihan ini.
"Kapan dikerjain lagi? Banyak yang tanya gitu sama saya. Ya saya jelasin apa yang dikasih tahu ke saya," tutur dia.
Meski belum diketahui kapan anggaran tersebut akan turun, Lurah Kapuk dan Camat Cengkareng memasatikan bahwa pembersihan akan selesai dalam tahun ini, maksimal bulan Oktober.
Pada 26 Maret 2014 lalu, Wali Kota Jakarta Barat memulai apel gabungan kerja bakti di Kampung Apung. Gabungan kerja bakti tersebut diikuti personel dari Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Barat, Suku Dinas Kebersihan, Satpol PP Jakarta Barat, Polsek Cengkareng, dan TNI.
Tujuan apel gabungan tersebut adalah untuk mengeringkan kawasan Kampung Apung, terutama di tempat makam yang terendam, merelokasi makam ke tempat pemakaman umum (TPU) Tegal Alur, dan membangun empang yang berfungsi sebagai tempat penampungan air.
Terkait relokasi makam, Rinan menjelaskan bahwa sudah memantau tempat yang akan digunakan untuk memindahkan 3.810 makam yang terendam di Kampung Apung. Menurut dia, lahan yang telah disediakan di Tegal Alur lebih luas dibanding di Kampung Apung.
Terkait relokasi makam, Rinan menjelaskan bahwa sudah memantau tempat yang akan digunakan untuk memindahkan 3.810 makam yang terendam di Kampung Apung. Menurut dia, lahan yang telah disediakan di Tegal Alur lebih luas dibanding di Kampung Apung.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih