JAKARTA, KOMPAS.com — Spanduk berisi penolakan atas penetapan langsung Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebagai gubernur terpasang di beberapa jalan di kawasan Mampang, Jakarta Selatan.
Untuk diketahui, Ahok, sapaan akrab Basuki, akan menggantikan Gubernur Joko Widodo yang terpilih menjadi presiden RI periode 2014-2019.
Mendapat laporan warga, anggota Satpol PP Kecamatan Mampang langsung menyisir beberapa titik lokasi pemasangan spanduk, antara lain di Jalan Mampang Prapatan VII, Jalan Bangka, dan jembatan penyeberangan orang (JPO) pul taksi Bluebird Jalan Raya Warung Buncit, Mampang, Jakarta Selatan.
Spanduk-spanduk itu memuat kalimat bernuansa provokatif seperti, "Umat Islam Jakarta Tolak Ahok Jadi Gubernur". Pada spanduk itu, terdapat logo dua ormas. [Baca: Ahok: Namanya Juga FPI...]
Menanggapi penemuan spanduk tersebut, Kasatpol PP Jakarta Selatan Sulis mengatakan, selain untuk mencegah timbulnya konflik, pencopotan spanduk itu untuk menegakkan Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.
"Bukan hanya karena diduga dapat memicu konflik, pencopotan memang sudah tupoksi (kewajiban-red) kami untuk menegakkan peraturan. Jadi, kami harapkan hal-hal seperti ini tidak terulang kembali," kata Sulis, Kamis (18/9/2014).
Camat Mampang Fidiyah Rokhim menegaskan, pencopotan spanduk itu merupakan salah satu langkah untuk mencegah potensi konflik. Ia mengaku belum mengetahui siapa pemilik spanduk berisi penolakan tersebut.
"Walaupun pada spanduk tercetak logo FPI dan LPI, belum dapat dipastikan kalau kedua organisasi itu yang memasangnya. Bisa jadi siapa saja yang tidak bertanggung jawab memecah konflik. Karena itu, kami tertibkan," ucap Fidiyah. (Dwi Rizki)
JAKARTA, KOMPAS.com —Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menanggapi santai ancaman demo Front Pembela Islam (FPI) bila ia dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Biasa saja, namanya juga FPI," kata Basuki santai, di Balaikota Jakarta, Kamis (19/8/2014).
Pria yang akrab disapa Ahok itu mengaku telah sering didemo oleh berbagai organisasi masyarakat (ormas).
Tak hanya itu, Basuki juga mengaku kerap dilaporkan polisi oleh beberapa pihak. Karena itu, ia sudah tidak khawatir lagi terhadap berbagai ancaman yang datang kepadanya.
Bahkan, Basuki mengajarkan kepada FPI dan ormas lainnya tentang tata cara dalam melakukan aksi unjuk rasa yang benar.
"Kalau (FPI) mau demo, lapor polisi dulu. Kalau sudah lapor polisi dan dapat izin, baru boleh demo. Ini zaman demokrasi. Semua orang boleh demo menyatakan pendapat. Kalau mereka teriak-teriak, ya saya dengarkan saja sambil kerja dari sini," kata Basuki seraya menunjuk sebuah jendela di ruang kerjanya yang langsung menghadap halaman Balaikota.
Sekadar Informasi, FPI sudah menyebar spanduk penolakan terhadap Ahok. Dalam spanduk itu, mereka menulis, "Tolak Ahok, harga mati".
Tak hanya itu, Basuki juga mengaku kerap dilaporkan polisi oleh beberapa pihak. Karena itu, ia sudah tidak khawatir lagi terhadap berbagai ancaman yang datang kepadanya.
Bahkan, Basuki mengajarkan kepada FPI dan ormas lainnya tentang tata cara dalam melakukan aksi unjuk rasa yang benar.
"Kalau (FPI) mau demo, lapor polisi dulu. Kalau sudah lapor polisi dan dapat izin, baru boleh demo. Ini zaman demokrasi. Semua orang boleh demo menyatakan pendapat. Kalau mereka teriak-teriak, ya saya dengarkan saja sambil kerja dari sini," kata Basuki seraya menunjuk sebuah jendela di ruang kerjanya yang langsung menghadap halaman Balaikota.
Sekadar Informasi, FPI sudah menyebar spanduk penolakan terhadap Ahok. Dalam spanduk itu, mereka menulis, "Tolak Ahok, harga mati".
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih