13 September 2014

Serangan politikus PKS biar Ahok tak banyak omong!

Merdeka.com - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diserang habis-habisan setelah menolak langkah Gerindra memperjuangkan RUU Pilkada. Ahok tak setuju kepala daerah kembali dipilih DPRD. Dia bersuara lantang menyebut Pilkada lewat DPRD cuma menguntungkan anggota dewan yang doyan duit. 

"Harusnya langsung. Kalau DPRD nanti oknum, oknum DPRD kaya semua. Nyogok-nyogok terus. Nanti semua kepala daerah bisa dikontrol dari oknum DPRD," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (5/9).

Ahok pun mundur dari Partai Gerindra. Dia dihujat rekan-rekan sesama partai. Mulai disebut kutu loncat, hingga pengkhianat.

Prabowo pun menyebut Ahok tak paham etika dan tata krama. Padahal dulu Prabowo sangat bangga pada Ahok.

Serangan tak cuma datang dari Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) selalu rekan di Koalisi Merah Putih ikut mencerca Ahok.

Ucapan mereka pun tak kurang pedas. Berikut beberapa di antaranya:

Anggota Majelis Syuro PKS Refrizal angkat bicara soal polemik mundurnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari Partai Gerindra. Menurut dia, sejak dulu dirinya tak setuju dengan Ahok yang kerap banyak bicara di publik, sementara Ahok adalah pejabat eksekutif.

Dia menilai, eksekutif bukan orang yang harusnya banyak bicara. Dia meminta Ahok tak banyak bicara, tapi banyak bekerja. Apalagi, Ahok keluar karena tidak setuju dengan RUU Pilkada yang ingin pemilihan kepala daerah lewat DPRD.

"Saya dari dulu mengkritisi eksekutif banyak omong, karena saya pernah polemik dengan Gamawan. Eksekutif bukan banyak bicara, tapi bekerja, semakin banyak ngomong, semakin banyak masalah," ujar Refrizal di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (12/9).

Refrizal menambahkan, jika tak sepakat dengan UU Pilkada nanti, maka harusnya melakukan protes ke DPR bukan banyak bicara.

"Eksekutif ambil keputusan bukan banyak ngomong, emang tugasnya Ahok bahas UU? Kalau aspirasi sampaikan ke jalurnya, sampaikan ke sini (DPR), diskusi di sini, setiap orang boleh sampaikan keberatan ke DPR," tegas dia.

Ketua Fraksi PKS DPR Hidayat Nur Wahid mengatakan, kalau memang Ahok seorang yang jantan, harusnya juga meninggalkan jabatannya.

"Dia juga harus gentleman, jangan cuma mundur dari Gerindra, tapi juga mundur jadi wakil gubernur, berani enggak dia?" tantang Hidayat di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (10/9).

Hidayat juga mendukung statement Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik yang menyatakan segera Ahok kirim surat pengunduran diri sebagai gubernur. Karena menurut dia, Ahok bisa jadi gubernur karena diusung oleh Gerindra, bukan perseorangan.

"Taufik bilang sampaikan, lampirkan saja suratnya. Jangan cari enaknya saja, emangnya maju perseorangan. Kalau Ahok jantan yang ditantang Taufik mundur dari wagub berani enggak Ahok," tegas dia.

PKS tak melihat kinerja baik yang ditunjukkan Ahok selama memimpin Jakarta. Malah Jakarta semakin, macet, banyak jalan rusak.

"Apa coba? Hasilnya apa sudah ada belum? Macet mah macet saja tetap, fokuslah dia jangan banyak omong, jangan campuri urusan orang," kata Anggota Majelis Syuro PKS Refrizal.

Ucapan Refrizal ini juga diamini para politikus Gerindra. Mereka menilai Ahok sama sekali tak punya prestasi.

"Melihat pilpres kemarin nggak ada kontribusi sedikitpun dari dia. Kalau dia menyelesaikan macet, banjir, PKL, itu memang kewajibannya dan dia dibayar karena itu tugasnya. Kalau prestasi itu kan melebihi capaian, itu baru prestasi," kata Fadli Zon.



No comments:

Post a Comment

http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih