Orangtua Siswa Keluhkan Pungutan di SDN Malaka Jaya Jakarta Timur

Jakarta - Beberapa orangtua SDN Malaka Jaya, Jakarta Timur, mengeluhkan pungutan yang dilakukan pihak sekolah. Jumlah yang dipungut kepada setiap siswa tidaklah sedikit, mencapai jutaan rupiah.

Salah seorang wali murid kelas 3, ES (43), mengatakan pungutan yang dipinta pihak sekolah terhadap anaknya yang baru pindah sekolah sebesar Rp 1-7 juta.

"Saya terpaksa membayar lantaran ingin bisa sekolah di situ. Padahal anak saya sudah mengikuti tes dan hasilnya lulus. Masa pindahan saja harus bayar sampai jutaan rupiah," ujarnya saat ditemui wartawan, Kamis (4/9/2014).

Alasan pemindahan anaknya, adalah karena jarak rumah dan sekolah ES tidak begitu jauh. ES sendiri terpaksa mengeluarkan Rp 1 juta agar anaknya diterima di sekolah itu. 

"Uang segitu sangat besar biayanya, soal uang tersebut sangat banyak apalagi saya ini cuma memiliki gaji Rp 1,8 juta perbulan, belum lagi biaya kontrakan rumah per bulan sebesar Rp 450 per bulan," ujarnya.

Tidak hanya ES, ada 5 orangtua siswa lainnya yang ditagih pungutan renovasi bangunan. "Ada orang tua wali siswa kelas 2 dia membayar Rp 5,5 juta, kemudian kelas 3 membayar Rp 1,5 juta ada juga yang bayar 1 juta, pokoknya tiap orang beda-beda nilainya," ujarnya.

Kepala SDN Malakajaya 05, Dwi Wahyuni Nurhidayati menampik telah melakukan pungutan liar. Dia mengatakan, pungutan yang dibebankan kepada siswa adalah karena pihaknya yang kebetulan sedang melakukan renovasi untuk proses akreditasi.

"Pembenahan ini untuk peningkatan nilai, karena kondisi ruangan banyak yang rusak parah bahkan nyaris ambruk. Seperti di ruang perpustakaan, ruang guru perlu perbaikan. Kalau hanya mengandalkan dana BOP yang besarnya Rp 5 juta per bulan, jelas tak mencukupi," ujar Dwi.

Sebagai kepala sekolah dirinya telah mengajukan usulan ke Seksi Sarpras Dikdas Jakarta Timur. Namun, respons tidak kunjung datang.

"Sementara uang dari orang tua murid yang kita minta itu untuk memperbaiki bangunan, akan tetapi mengingat ada komplain dari orang tua murid uang itu sudah kami kembalikan seluruhnya lengkap dengan bukti pengembalian. Seluruhnya ada 6 siswa pindahan," jelas Dwi.