30 August 2014

Jokowi Perintahkan Investigasi Bus TransJ yang Terbakar di Al-Azhar

Jakarta - Penyebab terbakarnya bus Trans Jakarta (TransJ) di Halte Al-Azhar, Jakarta Selatan, pada Kamis (28/8) masih misterius. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah memerintahkan agar peristiwa itu diusut.

Jokowi mengatakan investigasi dilakukan untuk mencari tahu penyebabkecelakaan tersebut, terutama letak kesalahan hingga menyebabkan terbakarnya bus tersebut.

"Baru dalam investigasi apakah itu karena dari pabrik atau karena dari maintanance. Ada dua kan itu yang baru kita perintahkan," ujar Jokowi di Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2014).

"Karena apa pun keamanan tetap nomor satu," ujar Presiden RI terpilih 2014-2019 ini.

Meski sudah dua hari pasca kejadian, Jokowi mengaku belum ada perkembangan terkait investigasi tersebut. Investigasi tersebut dilakukan oleh KNKT. "Saya kira KNKT langsung, sudah langsung bergerak," katanya.

Jakarta - Tragedi terbakarnya bus Trans Jakarta (TransJ) jurusan Blok M-Kota di Halte Masjid Agung, Jl Sisingamangaraja, Jakarta Selatan pada Kamis (28/8) pagi membuat geram Wakil Ketua DPRD sementara M Taufik. Dia menyarankan agar dibentuk Pansus Busway untuk mengusut tuntas kesemrawutan moda transportasi tersebut.

"Saran saya dibuat Pansus. Ini pasti ada yang nggak beres dalam pengadaannya. Pansus yang kajiannya dari berbagai aspek terutama jaminan keselamatan penumpang. Sehingga orang bisa merasa nyaman," terang Taufik di Gedung DPRD, Jl Kebon Sirih, Jakpus, Jumat (29/8/2014).

"Pansus Busway. Harus ada," imbuhnya.

Bila tidak dapat dibentuk Pansus, maka sudah semestinya polisi atau Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa langsung memeriksa. Pasalnya, dia meyakini ada oknum yang sengaja bermain hingga menyebabkan ketidakberesan mulai dari pengadaan hingga perawatan bus TransJ.

"Kalau nggak pakai Pansus, harusnya polisi, KPK dan lainnya bisa langsung masuk periksa. Kalau terlibat semua tangkap bila perlu!" tegasnya.

Tak hanya dugaan ada orang yang bermain nakal, tetapi juga pembengkakan (mark up) anggaran.

"Sudah pasti lah orang belum sampai setahun. Harus ditindak sekarang siapa yang bertanggung jawab kalau kayak gini. Pengadaannya, pengelolaannya harus ada ygan bertanggung jawab. Harus ada yang audit," sambung Taufik

Jika pelayanan tetap seperti ini, kata Taufik, tidak sedikit masyarakat yang akan 'kabur' dan menuntut PT Trans Jakarta sebagai pengada bus TransJ. DPRD pun siap memfasilitasi keluhan dan aduan masyarakat.

"Saya berkeyakinan besok pengguna busway pasti ada yang nuntut. Saya persilakan datang ke kita untuk kita akomodir supaya terjamin keselamatannya," ujar mantan Ketua KPU Provinsi DKI ini.

Ia bahkan sempat berseloroh agar ke depannya bus TransJ gandengannya diganti dengan mobil pemadam kebakaran agar tidak lagi terjadi insiden menakutkan seperti kemarin.

"Kemarin masih dibilang untung nggak ada yang mati padahal sudah kebakar hangus gitu. Lain kali kalau busway jalan gandengannya pemadam kebakaran saja supaya nggak kebakaran kayak kemarin," tutup Taufik tertawa.

No comments:

Post a Comment

http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih