Jakarta - Kepulauan Seribu merupakan tujuan wisata yang banyak diminati turis lokal maupun asing. Laut yang indah di sejumlah pulau di sana menjadi daya tarik tersendiri bagi para pencinta pantai.
Namun sayang, di balik ke indahanya masih saja ada masalah yang sulit dihilangkan di sana. Masalah itu adalah sampah. Seperti yang dicurhatkan oleh Kepala Seksi Kesejahteraan Masyarakat Kepulauan Seribu, Ma'mun.
Ma'mun menuangkan curhatnya usai menerima bantuan paket gizi dari badan Amil zakat nasional (Baznas) dalam program Orphansip atau pesantren kilat 300 anak yatim di atas kapal perang TNI. Bantuan ini diberikan kepada mustahik dan anak yatim di sekitar Kepulauan Seribu
"Alhamdullilah, terimakasih. Kami sangat mengapresiasi bantuan yang diberikan," ucap Ma'mun usai penyerahan bantuan kepada detikramadan, di Balai Warga Pulau Pramuka, Kepulauan seribu, Jumat (18/7/2014).
Ma'mun mengatakan warga Kepulauan Seribu khususnya kecamatan Pulau Panggang ini tidak memiliki persoalan ekonomi yang terlalu besar. "Meski ada mustahik, dhuafa, atau yatim, semuanya tinggal bersama keluarga, meski bukan keluarga inti. Mereka tidak kekurangan, tidak terlantar," terang ma'mun.
Menurutnya, persoalan yang lebih besar adalah masalah kebersihan. Misalnya saja di Pulau Pramuka hanya ada satu tempat pembuangan akhir. Itupun hanya memiliki satu generator yang sudah rusak dimakan usia.
"Jadi hanya dibakar," ucapnya.
Menurut Ma'mun, masalah kebersihan memang sudah umum di Provinsi DKI Jakarta, bukan hanya di Kepulauan seribu. "Jadi memang bukan hanya wisatawan yang buang sampah sembarangan, warga juga." ujarnya.
Makmun mengungkapkan kegiatan yang akan dilakukan para peserta dalam kegiatan Orphanship yakni melakukan bakti sosial berupa bersih-bersih pantai di Pulau Pramuka bisa menajdi contoh bagi warga. Sehingga mereka sadar akan pentingnya menjaga kebersihan pantai.
"Itu juga harus diapresiasi. Biar anak-anak pulau sini bisa melihat, ternyata anak dari daratan saja bersih-bersih pantai," kata Ma'mun.
( slm / slm )
Namun sayang, di balik ke indahanya masih saja ada masalah yang sulit dihilangkan di sana. Masalah itu adalah sampah. Seperti yang dicurhatkan oleh Kepala Seksi Kesejahteraan Masyarakat Kepulauan Seribu, Ma'mun.
Ma'mun menuangkan curhatnya usai menerima bantuan paket gizi dari badan Amil zakat nasional (Baznas) dalam program Orphansip atau pesantren kilat 300 anak yatim di atas kapal perang TNI. Bantuan ini diberikan kepada mustahik dan anak yatim di sekitar Kepulauan Seribu
"Alhamdullilah, terimakasih. Kami sangat mengapresiasi bantuan yang diberikan," ucap Ma'mun usai penyerahan bantuan kepada detikramadan, di Balai Warga Pulau Pramuka, Kepulauan seribu, Jumat (18/7/2014).
Ma'mun mengatakan warga Kepulauan Seribu khususnya kecamatan Pulau Panggang ini tidak memiliki persoalan ekonomi yang terlalu besar. "Meski ada mustahik, dhuafa, atau yatim, semuanya tinggal bersama keluarga, meski bukan keluarga inti. Mereka tidak kekurangan, tidak terlantar," terang ma'mun.
Menurutnya, persoalan yang lebih besar adalah masalah kebersihan. Misalnya saja di Pulau Pramuka hanya ada satu tempat pembuangan akhir. Itupun hanya memiliki satu generator yang sudah rusak dimakan usia.
"Jadi hanya dibakar," ucapnya.
Menurut Ma'mun, masalah kebersihan memang sudah umum di Provinsi DKI Jakarta, bukan hanya di Kepulauan seribu. "Jadi memang bukan hanya wisatawan yang buang sampah sembarangan, warga juga." ujarnya.
Makmun mengungkapkan kegiatan yang akan dilakukan para peserta dalam kegiatan Orphanship yakni melakukan bakti sosial berupa bersih-bersih pantai di Pulau Pramuka bisa menajdi contoh bagi warga. Sehingga mereka sadar akan pentingnya menjaga kebersihan pantai.
"Itu juga harus diapresiasi. Biar anak-anak pulau sini bisa melihat, ternyata anak dari daratan saja bersih-bersih pantai," kata Ma'mun.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih