Janji Jokowi untuk Guru Honorer

Jakarta - Seorang guru hororer di Tegal menghampiri Jokowi yang singgah untuk salat tak jauh dari sekolah tempatnya bekerja. Ia mengeluhkan statusnya yang tak kunjung menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) meski sudah mengabdi lebih dari 10 tahun.

"Saya sudah jadi honorer K2 sejak tahun 2004. Padahal kawan saya sudah ada yang lolos, tapi saya ndak lolos. Penghasilan saya sekitar seratus ribu perbulan. Kami dari honorer guru dan guru bantu minta diangkat," curhatnya pada Jokowi di kawasan Tegal, Jawa Tengah, Kamis (19/6/2012).

Pada Jokowi ia bercerita bila teman-teman seangkatannya sudah diangkat menjadi PNS namun nasib serupa tak menghampirinya. Status sebagai guru honorer membuatnya hanya menerima gaji sekitar Rp 100 ribu perbulan.

Jokowi langsung mengklarifikasi isu yang mengatakan ia dan Jusuf Kalla akan menghapus sertifikasi guru bila terpilih. Ia menegaskan kasus guru honorer memang memprihatinkan karena kesejahteraan guru berbanding terbalik dengan pengabdian mereka yang hingga puluhan tahun.

"Ini harus segera diselesaikan karena beliau-beliau (guru honorer) ini telah mengabdi pada dunia pendidikan lama sekali tapi dengan penghasilan yang sangat minim, sekali seratus sampai dua ratus ribu. Bayangkan inilah fakta yang kita hadapi," tegasnya.

Ia berjanji untuk memperjuangkan nasib guru honorer. Namun, untuk mencapai status PNS, mereka harus tetap menjalani prosedur yang ada.

"Meskipun akan diangkat tetap ada prosedur dan proses yang dilalui. Tapi tetap akan kita angkat," ujarnya.