Ini Alasan Ahok Sebut Pengemis Tak Boleh Dikurung

Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan anak-anak yang mengemis di jalanan tidak boleh ditangkap dan dikurung di panti sosial. Menurut Ahok, Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang masih anak-anak akan rentan terganggu jiwanya jika sampai ditahan di panti.

"Saya bilang ke Dinas Sosial, kalau anak kecil ditemukan lagi ngemis atau apapun di jalanan itu nggak boleh dibawa ke panti, dikurung. Karena kejiwaan anak itu pasti goncang," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (19/6/2014).

Dia mengatakan para pengemis dan gelandangan tak pantas dikurung seperti dalam penjara. Dia merasa prihatin setelah melihat langsung cara Dinas Sosial DKI bekerja saat blusukan ke salah satu panti sosial di bilangan Cipayung, Jakarta Timur, kemarin.

"Masa orang cuma ngemis dipenjarain kayak gitu? Nggak tega saya melihat kayak gitu. Justru PKL-PKL yang dudukin tanah negara dan orang jual rumah susun harusnya dipenjarain. Karena sudah bajingan kelas atas, tahu nggak!" ungkapnya.

Terkait hal itu dia ingin mengubah cara Dinas Sosial DKI selama ini dalam menangani pengemis, gelandangan dan anak jalanan. PMKS yang tertangkap harusnya dikembalikan ke alamatnya sesuai KTP maupun ke rumah tinggalnya, dan diurus oleh lurah.

"Kalau KTP DKI, bawa ke alamatnya atau ke rumanya tinggal, lalu panggil lurahnya, dicatat, masalahnya apa, pekerjaan apa yang bisa dilakukan selain ngemis, dan tempat tinggalnya kalau kumuh dipindah ke rusun," katanya.

Jika bukan warga Jakarta, maka harus langsung dipulangkan, paling lama seminggu. Ahok juga meminta petugas untuk memperhatikan kebutuhan para pengemis, misalnya memberikan kursi roda atau alat bantu jika memang tidak bisa berjalan.

"Yang jelas, kasih perjanjian kalau dia pulang lagi bakal di pidana," ujarnya.

"Saya mau jadikan ini semacam SOP, sudah saya bilang ke Askesmas (Asisten Sekda bidang Kesejahteraan Masyarakat) mesti lakuin ini. SOPnya mesti diperbaiki. Itu kan sudah dari zaman kapan," tambahnya.