Foto: Muhammad Idris - detikFinance
Jakarta -Jarum jam menunjukkan pukul 08.00, saat pagi belum begitu terasa panas. Namun Hasan Suwandi sudah berkali-kali menyeka keringatnya lantaran sudah 2 jam lamanya ia berdiri dan berdesak-desakkan di pelataran yang dijadikan lokasi pasar murah Toko Tani Indonesia (TTI).
Usai makan sahur, Hasan langsung bergegas ke TTI dari tempat tinggalnya di daerah Ciganjur. Di pasar murah yang berada persis di seberang SMK 28 Pasar Minggu ini, dia dan ratusan warga lainnya antusias rela mengantre untuk mendapatkan daging sapi beku yang dibanderol Rp 75.000/kg.
"Saya dari jam 5 sudah mondar mandir di sini. Sampai sekarang belum dapat juga, ini juga nggak tahu kenapa belum dibuka juga," ucap Hasan ditemui detikFinance saat antre di depan tenda penjualan daging, Sabtu Pagi (2/7/2016).
Karena datang sejak pagi buta, dirinya sudah berada di antrean terdepan. Di belakangnya, ratusan warga yang sebagian besar ibu-ibu ini sudah mengular sampai sepanjang kurang lebih 200 meter.
"Sudah lama antre, dapatnya cuma boleh 2 kg karena dibatasi, saya mau beli tadinya 3 kg. Kita orang kecil, selisih Rp 10.000 juga kita cari, hitungannya jelas (murah). Tolong lah kita dimudahkan, nggak usah dibatasi," keluh Hasan.
Meski sudah dipenuhi warga sejak subuh, lapak daging murah yang dijual oleh BUMN, PT Berdikari ini sendiri baru dibuka pada pukul 08.15. Lapak daging tersebut berupa tenda sementara dengan warna dominan orange dan hijau.
Warga lainnya yang ikut antre, Elly, bahkan kemudian menyerah karena terlalu lama berdiri. Datang sejam setelah Hasan, dirinya kemudian keluar dari antrean dan memilih duduk di atas trotoar.
"Baru sekali ini ikut antre. Tahu dari teman ada daging murah, diarahkan ke sini. Kecapaian, kepala sudah puyeng, kebetulan lagi bulan puasa, jadi dijaga. Rencana mau beli 2 kg," kata Elly yang datang dari Cilandak ini.
Sebagai informasi, untuk menekan harga daging sapi, pemerintah meminta BUMN dan importir menggelontorkan stok dagingnya lewat sejumlah operasi pasar murah.
Selain lewat OP yang dilakukan TTI, daging sapi beku juga disebar kepada pedagang-pedagang daging di pasar tradisional. Harganya bervariasi, dari yang termurah Rp 70.000/kg sampai harga Rp 85.000/kg.
Warga antre dan berdesakkan selama lebih dari 3 jam
|
"Saya dari jam 5 sudah mondar mandir di sini. Sampai sekarang belum dapat juga, ini juga nggak tahu kenapa belum dibuka juga," ucap Hasan ditemui detikFinance saat antre di depan tenda penjualan daging, Sabtu Pagi (2/7/2016).
Karena datang sejak pagi buta, dirinya sudah berada di antrean terdepan. Di belakangnya, ratusan warga yang sebagian besar ibu-ibu ini sudah mengular sampai sepanjang kurang lebih 200 meter.
"Sudah lama antre, dapatnya cuma boleh 2 kg karena dibatasi, saya mau beli tadinya 3 kg. Kita orang kecil, selisih Rp 10.000 juga kita cari, hitungannya jelas (murah). Tolong lah kita dimudahkan, nggak usah dibatasi," keluh Hasan.
Meski sudah dipenuhi warga sejak subuh, lapak daging murah yang dijual oleh BUMN, PT Berdikari ini sendiri baru dibuka pada pukul 08.15. Lapak daging tersebut berupa tenda sementara dengan warna dominan orange dan hijau.
Warga lainnya yang ikut antre, Elly, bahkan kemudian menyerah karena terlalu lama berdiri. Datang sejam setelah Hasan, dirinya kemudian keluar dari antrean dan memilih duduk di atas trotoar.
"Baru sekali ini ikut antre. Tahu dari teman ada daging murah, diarahkan ke sini. Kecapaian, kepala sudah puyeng, kebetulan lagi bulan puasa, jadi dijaga. Rencana mau beli 2 kg," kata Elly yang datang dari Cilandak ini.
Lelah berdiri, seorang warga bernama Elly menyerah dan keluar antrean
|
Selain lewat OP yang dilakukan TTI, daging sapi beku juga disebar kepada pedagang-pedagang daging di pasar tradisional. Harganya bervariasi, dari yang termurah Rp 70.000/kg sampai harga Rp 85.000/kg.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih