25 April 2015

Polisi: PSK Online Jaring Pria Hidung Belang Lewat Website Semprot

Jakarta - Polisi membongkar jaringan PSK online lewat wesbiste semprot.com. Seorang tersangka diamankan. Sejumlah korban perempuan, termasuk remaja usia 14 tahun juga dibawa ke kantor polisi.

Menurut Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Didi Hayamansyah, Sabtu (25/4/2015) para pelaku sudah beroperasi sudah sejak November 2014.

"Modus masuk website semprot.com, selanjutnya di sana di-browsiing ada tata cara mencari password, dengan transfer Rp 200 ribu. Kemudian diberi password, nomor telepon dan pin BB dan langsung komunikasi dengan tersangka. Selanjutnya nanti pemesan bebas memilih cewek yang mau dipakai," jelas Didi.

Didi menjelaskan, para perempuan itu mulai yang usia 14 tahun. Mereka berasal dari berbagai daerah mulai dari Bandung, Sukabumi, dan daerah lainnya.

Tarif untuk memakai jasa perempuan itu mulai dari Rp 600 ribu sampai Rp 3 juta. Tersangka seorang pria diamankan, dia mengambil 80 persen dari uang pembayaran, para PSK hanya mendapat 20 persen.

"Tersangka menyewa perbulan di unit Tower J lantai 5 dan unit tower H lantai 8," urai Didi.

Sejumlah perempuan yang menjadi pekerja seks komersil (PSK) diamankan dari unit di Apartemen Kalibata City, Jaksel. Mereka menjadi 'sapi perahan' seorang pria mucikari, sejak November 2014 lalu.

"Tarif Rp 600 ribu-Rp 3 juta. Tarif Rp 3 juta itu kalau dibawa ke apartemen," jelas Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Didi Hayamansyah, Sabtu (25/4/2015).

Pelaku diketahui menjual para perempuannya lewat website. Para pelanggan yang ingin menggunakan jasa perempuan ini tinggal daftar di situs itu dan mengontak nomor yang tersedia, setelah mentransfer.

"PSKnya 20 persen, mucikarinya 80 persen. Kalau misalnya Rp 800 ribu, PSK-nya dapat 200 ribu, mucikarinya Rp 600 ribu," ujar Didi.

Lokasi di Tower Jasmine lantai 5 menjadi tower penampungan, sementara tempat prostitusinya di Tower Herbras di lantai 8.

"Tersangka sewa per bulan," tambah dia.

Ini Daftar PSK Online yang Dipaksa Layani Pria Hidung Belang di Kalibata City
Jakarta - Polisi mengungkap prostitusi di Tower J lantai 5 dan Tower H lantai 8 di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. Seorang tersangka laki-laki pun diamankan saat penggrebekan.

Bisnis prostitusi itu diungkap melalui sebuah website yang menjajakan PSK yang dapat disewa dengan kisaran harga Rp 600 ribu sampai Rp 3 juta.

Kasubdit Renakta Polda Metro Jaya AKBP Didi Hayamansyah mengatakan penggrebekan tersebut dilakukan dari Jumat (24/4) malam. Usia 6 korban perempuan itu bervariasi dari usia 20 tahun sampai 16 tahun, bahkan ada yang paling muda berusia 14 tahun.

"Ada tujuh perempuan, sempat lepas satu," kata Kasubdit Renakta Polda Metro Jaya AKBP Didi Hayamansyah di lokasi, Sabtu (25/4/2015).

Tampak dari daftar perempuan yang didapat, terlihat deretan perempuan dengan pakaian minim. Menurut polisi, tersangka telah menyewa apartemen sekitar 6 bulan saja.

Tersangka diketahui menjual para perempuannya lewat website. Para pelanggan yang ingin menggunakan jasa perempuan ini tinggal daftar di situs itu dan mengontak nomor yang tersedia, setelah mentransfer.

"PSKnya 20 persen, mucikarinya 80 persen. Kalau misalnya Rp 800 ribu, PSK-nya dapat 200 ribu, mucikarinya Rp 600 ribu," ujar Didi.

Lokasi di Tower Jasmine lantai 5 menjadi tower penampungan, sementara tempat prostitusinya di Tower Herbras di lantai 8.

Mensos Khofifah Indar Parawansa menceritakan betapa buruknya industri seks. Dia menuturkan, ada seorang remaja putri berusia 14 tahun yang dijadikan budak seks mucikari. Dalam semalam dia mesti melayani 19 pria.

"Kebayang nggak, ada korban di-safe housenya Kemsos, dari umur 14 di area itu dia dalam semalam dia harus melayani 19 laki-laki, bahkan lebih," jelas Khofifah di PP Muhammadiyah, Jakarta, Sabtu (25/4/2015).

Karena itu Satgas Pornografi akan rapat pada 29 April mendatang. Ada Polri, Kejagung, Menag, serta pihak terkait membahas soal industri seks ini.

"Ketika korban bisa melarikan diri, dia melapor dia kasih tahu ada temannya juga di situ baru kita bawa ke safe house-nya Kemsos. Pendarahannya luar biasa," imbuh dia.

Menurut Khofifah, dalam industri seks itu ada kksploitasi dan kriminalisasi, perdagangan dan perbudakan. Dan yang merisaukan, kerap kali tidak tersentuh untuk diungkap secara tuntas.

"Perlindungan kepada mereka para korban dalam posisi apapun itu lah yg lemah, yang bisa kita lakukan kecuali prempuannya itu sadar diri dan mencegahnya dari perbuatan-perbuatan yang menjerumus kesana, laki-lakinya juga harus bisa menahan diri jadi‎‎ demand sitenya yang tidak pernah bisa tercover, ya harus kita lakukan intervensinya," urai dia.

Apa yang dilakukan tersangka pria yang diduga mucikari ini memang keterlaluan. Dia mempekerjakan sejumlah remaja menjadi wanita penghibur. Ada yang berusia 14 tahun dan ada juga yang tengah hamil.

"Umur 16 tahun hamil 6 bulan, masih dipekerjakan oleh tersangka. Mereka ada tempat penampungan sendiri dan ada tempat buat pelacurannya sendiri," jelas Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Didi Hayamansyah, Sabtu (25/4/2015).

"Yang hamilin, Seingat dia pacarnya," tambah Didi.

Prostitusi itu dilakukan di Tower J lantai 5 dan Tower H lantai 8. Ada banyak perempuan mulai dari usia 14 sampai 20 tahun. Polisi menggerebek lokasi pada Jumat (24/4) malam.

"Mereka ada sejak November 2014. Di Tower Jasmine itu tower penampungan, sementara tempat prostitusinya di Tower Herbras," urai dia.

Para lelaki hidung belang bisa mendapatkan jasa servis dengan masuk ke sebuah situs website. Kemudian dari sana mentransfer uang dan mendaftar.

"Perempuannya banyak, ada korban ada dari Bogor, Sukabumi, Bandung," tutupnya.

No comments:

Post a Comment

http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih