LRT di Kuala Lumpur, Malaysia (Foto: backpackingmalaysia.com)
Jakarta -Kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) akan beroperasi hampir bersamaan dengan dimulainya pengoperasian kereta Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta pada tahun 2018.
Saat beroperasi, LRT akan membawa penumpang dari pusat semburan kemacetan atau sumber hunian di Cibubur Jakarta Timur menuju Dukuh Atas di Jakarta Pusat. Dari sini, masyarakat bisa lanjut menggunakan MRT dan bus TransJakarta.
Tarif LRT ini diprediksi Rp 30.000 sekali jalan. Jauh lebih murah jika dibandingkan berangkat pakai mobil pribadi. Apalagi harga bahan bakar minyak (BBM) sudah tidak disubsidi dan biaya parkir sudah pasti naik.
Ditambah rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang akan menerapkan sistem jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP) di jalan-jalan utama Ibu Kota. Akibatnya beban pengguna kendaraan pribadi terus membengkak sepanjang tahun.
"Tiga tahun ke depan tarif parkir naik. Apalagi di dalam kota. Ditambah ada ERP," kata Pengamat Perkeretaapian Djoko Setijowarno kepada detikFinance Kamis (23/4/2015).
Djoko memandang kereta LRT yang bagian dari angkutan massal ini harus didukung oleh pemerintah. Pemerintah bisa masuk dari sisi regulasi dan subsidi tarif.
"Setidaknya regulasi bisa menjamin kalau penumpang ini sudah pasti karena berangkat dari pusat pemukiman. Kemudian jaminan subsidi, besarannya tinggal dihitung kemampuan negara," tuturnya.
Keunggulan lain LRT adalah kepastian waktu. Jarak Cibubur-Dukuh Atas bisa ditempuh dalam waktu 30 menit. Kepastian waktu ini tidak ditemui pada angkutan pribadi.
"Kemacetan akan terus bertambah bahkan lebih parah dalam beberapa tahun ke depan," jelasnya.
Foto: Reuters
Saat beroperasi, LRT akan membawa penumpang dari pusat semburan kemacetan atau sumber hunian di Cibubur Jakarta Timur menuju Dukuh Atas di Jakarta Pusat. Dari sini, masyarakat bisa lanjut menggunakan MRT dan bus TransJakarta.
Tarif LRT ini diprediksi Rp 30.000 sekali jalan. Jauh lebih murah jika dibandingkan berangkat pakai mobil pribadi. Apalagi harga bahan bakar minyak (BBM) sudah tidak disubsidi dan biaya parkir sudah pasti naik.
Ditambah rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang akan menerapkan sistem jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP) di jalan-jalan utama Ibu Kota. Akibatnya beban pengguna kendaraan pribadi terus membengkak sepanjang tahun.
"Tiga tahun ke depan tarif parkir naik. Apalagi di dalam kota. Ditambah ada ERP," kata Pengamat Perkeretaapian Djoko Setijowarno kepada detikFinance Kamis (23/4/2015).
Djoko memandang kereta LRT yang bagian dari angkutan massal ini harus didukung oleh pemerintah. Pemerintah bisa masuk dari sisi regulasi dan subsidi tarif.
"Setidaknya regulasi bisa menjamin kalau penumpang ini sudah pasti karena berangkat dari pusat pemukiman. Kemudian jaminan subsidi, besarannya tinggal dihitung kemampuan negara," tuturnya.
Keunggulan lain LRT adalah kepastian waktu. Jarak Cibubur-Dukuh Atas bisa ditempuh dalam waktu 30 menit. Kepastian waktu ini tidak ditemui pada angkutan pribadi.
"Kemacetan akan terus bertambah bahkan lebih parah dalam beberapa tahun ke depan," jelasnya.
Foto: Reuters
Jakarta -Konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diketuai oleh PT Adhi karya Tbk (ADHI) akan membangun Light Rail Transit (LRT) atau kereta ringan mulai tahun ini.
Pembangunan rel kereta sepanjang 30 km ini nantinya akan mengambil rute Cibubur-Cawang-Kuningan-Dukuh. Saat beroperasi pada tahun 2018, tarif kereta LRT mencapai Rp 30.000 sekali jalan.
Pengamat Perkeretaapian Djoko Setijowarno menjelaskan tarif tersebut terbilang masih wajar. Apalagi saat LRT beroperasi 3 tahun ke depan, maka bila dibandingkan menggunakan mobil pribadi maka tarif ini bisa dibilang murah.
Lokasinya stasiunnya pun cocok, karena di daerah Cibubur, yang termasuk wilayah menengah ke atas, banyak sekali masyarakat yang menggunakan mobil pribadi.
"Cibubur sumber perumahan, rata-rata bawa mobil," kata Djoko kepada detikFinance Kamis (23/4/2015).
Djoko menerangkan tarif tersebut sebetulnya serupa dengan tarif KRL Commuter Jabodetabek yang kereta dan fasilitas dibangun tanpa campur tangan APBN.
Tarifnya keekonomiannya sebenarnya lebih mahal, tapi di nanti akan diberi subdisi oleh pemerintah seperti di negara lain.
"Namanya kereta commuter di semua negara dapat subsidi karena angkutan perkotaan dipakai setiap hari," jelasnya.
Djoko menilai LRT rute Cibubur-Dukuh Atas sudah sangat mendesak bahkan terlambat untuk dibangun. Alasannya ialah sumber kemacetan terus bertambah namun moda alternatif lain yang mampu membawa penumpang dalam jumlah massal belum tersedia untuk daerah tersebut. Kemacetan akan terus bertambah dalam beberapa tahun kedepan bila tidak solusi.
"Sekarang rute dari Cibubur sudah mendesak. Di sana baru ada angkutan bus. Itu pun sudah susah berkembang karena jalurnya sudah macet," jelasnya.
Pembangunan rel kereta sepanjang 30 km ini nantinya akan mengambil rute Cibubur-Cawang-Kuningan-Dukuh. Saat beroperasi pada tahun 2018, tarif kereta LRT mencapai Rp 30.000 sekali jalan.
Pengamat Perkeretaapian Djoko Setijowarno menjelaskan tarif tersebut terbilang masih wajar. Apalagi saat LRT beroperasi 3 tahun ke depan, maka bila dibandingkan menggunakan mobil pribadi maka tarif ini bisa dibilang murah.
Lokasinya stasiunnya pun cocok, karena di daerah Cibubur, yang termasuk wilayah menengah ke atas, banyak sekali masyarakat yang menggunakan mobil pribadi.
"Cibubur sumber perumahan, rata-rata bawa mobil," kata Djoko kepada detikFinance Kamis (23/4/2015).
Djoko menerangkan tarif tersebut sebetulnya serupa dengan tarif KRL Commuter Jabodetabek yang kereta dan fasilitas dibangun tanpa campur tangan APBN.
Tarifnya keekonomiannya sebenarnya lebih mahal, tapi di nanti akan diberi subdisi oleh pemerintah seperti di negara lain.
"Namanya kereta commuter di semua negara dapat subsidi karena angkutan perkotaan dipakai setiap hari," jelasnya.
Djoko menilai LRT rute Cibubur-Dukuh Atas sudah sangat mendesak bahkan terlambat untuk dibangun. Alasannya ialah sumber kemacetan terus bertambah namun moda alternatif lain yang mampu membawa penumpang dalam jumlah massal belum tersedia untuk daerah tersebut. Kemacetan akan terus bertambah dalam beberapa tahun kedepan bila tidak solusi.
"Sekarang rute dari Cibubur sudah mendesak. Di sana baru ada angkutan bus. Itu pun sudah susah berkembang karena jalurnya sudah macet," jelasnya.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih