Gaji PNS Jakarta Rp 14 juta, Menteri Yuddy akui enaknya jadi PNS

Merdeka.com - Sidak yang dilakukan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi di hari pertama kerja tahun 2015, mengejutkan beberapa instansi pemerintah di sektor pelayanan masyarakat. Tidak hanya mengecek soal jam kerja, Menteri Yuddy juga menanyakan perihal gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Seperti saat Yuddy berada di Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Menteri Yuddy menanyakan perihal gaji abdi negara di ibu kota. Salah seorang staf Kecamatan Tebet tingkat III.C mengaku sudah mendapatkan upah cukup. Tidak tanggung-tanggung, saat ini dirinya mengantongi lebih kurang Rp 14 juta per bulannya.

"Itu sudah gaji pokok sekitar Rp 4 juta, lalu tunjangan Rp 7 juta dan dapat uang transport Rp 3 juta," ujar dia di lokasi, Jumat (2/12).

Mendengar hal itu, Yuddy merasa 'iri' dengan gaji PNS DKI Jakarta. Namun, dia merasa wajar lantaran pendapatan ibu kota memang besar.

"Enak ya jadi PNS di Jakarta. Kalian wartawan saja mungkin kalah kan," terang Yuddy sambil tertawa.

Maka itu, politisi Partai Hanura ini menekankan agar para abdi negara leboh giat kerja. "Sekarang ditambah lagi kinerjanya ya," ujarnya.

Geledah Kelurahan Tebet Barat, Menteri Yuddy berlagak petugas

Di hari pertama kerja tahun 2015, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi menggelar sidak ke beberapa tempat pelayanan publik. Masih ada instansi pemerintah yang belum sepenuhnya melayani masyarakat.

Seperti kejadian di Kantor Kelurahan Tebet Barat, Jakarta Selatan. Ketika datang, Menteri Yuddy mendapati seorang warga tidak dilayani petugas kelurahan. Warga itu mengaku akan mengurus surat pindah. Namun, hingga pukul 09.00 WIB, tidak ada satu pegawai yang melayani.

Dia mengira warga tersebut petugas kantor tersebut. "Saya kira keamanan sini. Lagian sendirian," ungkap Yuddy di Jakarta, Jumat (2/1).

Karena tidak ada petugas kelurahan yang melayani warga, Yuddy pun langsung berinisiatif mengambil alih pekerjaan sebagai staf kelurahan. "Saya saja yang ngurus ya," ujar dia sambil tertawa.

Sementara itu, pegawai Kelurahan Tebet Barat beralibi, sepinya kantor kelurahan lantaran banyak staf yang mengikuti pelantikan di Monas.

"Banyak yang di Monas, Pak Menteri. Lagi pada pelantikan kan," ungkap pegawai tersebut.