Sudah empat hari proses evakuasi korban jatuhnya pesawat Airbus A320-200 milik maskapai AirAsia dengan kode penerbangan QZ8501 di sekitar perairan Pangkalanbun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah digelar. Tim pencari gabungan dari Badan SAR Nasional, TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Udara, dan TNI Angkatan Darat serta kekuatan militer dari negara sahabat bahu-membahu mengangkat puing-puing, jenazah, dan lainnya buat menguak misteri kecelakaan itu.
Empat elemen dari dalam negeri menjadi ujung tombak misi pencarian dan penyelamatan. Mereka bergerak lincah dan gesit menyusuri setiap petunjuk dan kemungkinan soal kondisipesawat dan korban.
Dengan bantuan peralatan mumpuni, tim SAR gabungan pun menjadi yang pertama menemukan tanda-tanda dan perkiraan lokasi jatuhnya pesawat. Tentunya kemampuan dan naluri menyelamatkan dibantu doa menjadi mujarab. Mereka menjadi tumpuan harapan bagi ratusan orang tengah menanti kabar anggota keluarga mereka dalam penerbangan nahas itu.
Meski awalnya dicibir, tapi tim SAR gabungan itu bisa menunjukkan kedigdayaan mereka dalam mengemban tugas. Sanjungan dan pujian datang silih berganti. Kini tugas mereka hanyalah menyelesaikan misi pencarian dan memperlihatkan kemampuan terbaiknya kepada dunia.
Upaya pencarian pesawat AirAsia yang hilang kini sudah menemui titik terang. Tim SAR gabungan berhasil menemukan sejumlah serpihan pesawat dan enam jenazah di perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah.
Keberhasilan itu mendapat apresiasi langsung dari Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dia mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim yang terus bekerja hingga pesawat tersebut ditemukan.
"Ya tentu kita merasa berterimakasih pada Basarnas dan seluruh aparat yang telah bekerja keras dan menemukan benda-benda dan juga tentu jenazah dari pada itu (penumpang dan awak pesawat)," kata JK di kantornya, Jl. Medan Merdeka Utara Jakarta Pusat, Selasa (30/12).
JK mengatakan, ditemukannya serpihan pesawat tersebut merupakan bukti kerja keras tim pencari yang terus berjuang menemukan pesawat yang hilang.
"Ini membuktikan bahwa kerja keras dan kemampuan kita apabila bekerja betul secara bersama dapat dicapai," imbuh JK.
Setelah tiga hari hilang, akhirnya pesawat AirAsia QZ 8501 ditemukan di sekitar Perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Pesawat tujuan Surabaya-Singapura itu sempat hilang kontak di antara Tanjung Pandan-Pontianak sejak Minggu (28/12) lalu.
Banyak pihak memberi apresiasi atas kinerja Badan SAR Nasional (Basarnas) di dalam menemukan pesawat berpenumpang 155 orang dan 7 kru awak itu. Tak terkecuali, apresiasi acungan jempol dari Komisi V DPR RI yang memang membidangi perhubungan.
"Kami mengapresiasi Basarnas yang cepat melakukan melakukan operasi pencarian Pesawat AirAsia ini sehingga bisa memberikan kepastian kepada keluarga korban," kata Wakil Ketua Komisi V DPR Yudi Widiana Adia kepada wartawan, Jakarta, Rabu (31/12).
Selain itu, Komisi V DPR juga menyampaikan simpati dan bela sungkawa kepada keluarga penumpang Pesawat Air Asia QZ 8501. Keluarga diharapkan untuk tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan ini.
"Kami turut berduka dan mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan menghadapi musibah ini," kata Yudi.
Politikus PKS itu mendesak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk segera melakukan investigasi penyebab terjadinya kecelakaan Pesawat AirAsia. Selanjutnya hasil investigasi dapat disampaikan secara transparan kepada masyarakat.
Keberhasilan Badan SAR Nasional menemukan serpihan dan jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501 di perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, kemarin mendapat pujian dari dunia internasional.
Greg Waldron, redaktur FlightGlobal Asia mengatakan, Indonesia memiliki tim SAR yang kemampuannya diakui di antara negara-negara Asia lainnya.
"Indonesia punya banyak pengalaman dengan bencana. Mereka sangat ahli dalam menangani kecelakaan," kata dia, seperti dilansir koran the Wall Street Journal, Selasa (30/12).
Dengan kondisi geografis cukup sulit di antara 18 ribu pulau yang ada, kata Waldron, Indonesia punya banyak pengalaman kecelakaan pesawat, kapal, dan bencana alam.
Tim SAR Indonesia selama ini juga menjalin kerja sama dengan sejumlah tim SAR kecelakaan penerbangan di seluruh dunia, termasuk BAdan Keselamatan Transportasi Amerika Serikat.
Senada dengan Waldron, ahli penerbangan dari perusahaan konsultan penerbangan Martin Consulting, Mark Martin mengatakan, Indonesia termasuk cepat dalam mengidentifikasi kecelakaan, seperti jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Jawa Barat, pada Mei 2012 yang menewaskan 45 orang.
"Indonesia punya kapal selam tanpa awak yang bisa mengarungi wilayah bawah laut. Jika pesawat AirAsia QZ 8501 itu tenggelam di bawah laut, mereka pasti dengan cepat bisa menemukannya dan upaya penyelamatan pasti berjalan sukses," kata dia.
CEO AirAsia Tony Fernandes mendatangi Pangkalanbun, Kalimantan Tengah yang merupakan pusat evakuasi identifikasi para jenazah penumpang AirAsia sebelum diterbangkan ke Surabaya. Di Pangkalanbun, Tony melihat secara langsung proses evakuasi korban QZ8501 yang dilakukan oleh tim gabungan Basarnas, TNI AL dan TNI AU.
Pengalaman kunjungan singkat Tony tersebut dituliskan melalui akun Twitter pribadinya Rabu (31/12) sore. Ia memuji kinerja tim gabungan yang bekerja untuk menemukan serpihan pesawatdan jenazah penumpang AirAsia QZ8501.
"Basarnas dan tentara Indonesia, Angkatan Laut, Polri bekerja dengan sangat transparan dan detail. Saya pikir mereka telah melakukan usaha yang luar biasa."
Tony menambahkan, ia merasa terpukul melihat secara langsung tim gabungan yang bekerja di lapangan saat mengevakuasi penumpang. "Melihat secara langsung proses evakuasi dan serpihan pesawat saya telah menghancurkan jiwa. Tapi kami tetap berdiri tegak untuk keluarga, kru pesawat dan penumpang kami."
Kepada Basarnas, ia meminta maaf karena kunjungannya sangat singkat. Tony juga berharap Basarnas dapat sesegera mungkin dapat menemukan lokasi badang pesawat AirAsia QZ8501.
"Saya meminta maaf kepada Basarnas atas kunjungan singkat ini. Saya berharap mereka dapat menemukan pesawat dengan segera."
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih