Saya--fotografer Kompas.com, Roderick Adrian Mozes--dan sejumlah rekan fotografer serta awak media televisi kembali menjadi bagian dari kapal ini untuk misi pencarian korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak sejak Minggu (28/12/2014).
Kapal ini sedianya juga angkat sauh pada Kamis (1/1/2015) pagi, ketika harus tertunda karena harus menunggu penyidik kecelakaan transportasi dan akhirnya terkendala cuaca buruk. (Baca: Satu Kapal Pencari Puing dan AirAsia QZ8501 Gagal Angkat Sauh).
Pencarian sudah memasuki hari keenam. Kami yang akan turut berangkat bersama kapal sudah bersiap sejak pukul 02.00 WIB.
Meskipun kami menginap di tempat yang relatif dekat dengan Pelabuhan Kumai, tempat kapal pencari bersandar, rasa was-was bakal tertinggal kapal menjadi penguat mata kami terbuka dan menjadi pemaksa kaki kami melangkah ke pelabuhan sepagi mungkin.
Untungnya kapal masih bersandar. Pada pukul 05.30 WIB, kapal baru bertolak meninggalkan pelabuhan.
Adapun beberapa fotografer dan kameramen langsung sibuk mengambil gambar dan mengabadikan beberapa kapal yang lalu lalang di sekitar kapal pencari ini.
Pencarian dimulai sepagi mungkin, karena cuaca di kawasan ini bisa berubah dengan cepat. Seperti halnya pada Kamis, cuaca pagi cukup cerah dan memungkinkan pemindahan jenazah dari kapal pencari ke Pangkalan Bun menggunakan helikopter, tetapi pada pukul 11.15 WIB saja sudah hujan lebat dan ombak bergejolak.
Terlebih lagi, Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi sudah menyatakan dalam tiga hari ini cuaca di sekitar Pangkalan Bun bakal cukup buruk terkena pengaruh cuaca dari kawasan Filipina.
Perjalanan kami dimulai, sinyal peralatan komunikasi pun bakal segera hilang. Tunggu catatan perjalanan kami--saya dan juga reporter Kompas.com Ihsanuddin di KRI Banda Aceh--mengikuti proses pencarian terkait kecelakaan ini.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih