Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjajal bajaj listrik produksi PT Arrtu Mega Energie, di Balaikota, Selasa (6/1/2015).
JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyerahkan seluruh keputusan keberadaan tour guideatau pemandu wisata di dalam bus tingkat wisata (City Tour Jakarta) kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta. Hanya, ia berharap Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta lakukan kajian lebih lanjut apakah tour guide ini efektif atau tidak. Apabila dinilai tidak efektif, maka Basuki meminta 12 tour guide yang dikontrak individual itu tidak meminta kompensasi ketika kontraknya diputus.
"Dua belas orang saja sudah belagu, apalagi jumlahnya 120 orang, mereka bisa demo (minta kompensasi). Gue justru kesal dengan permintaan mereka. Gue pecat malah kalau begitu," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (7/1/2015).
Ia pun menginstruksikan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta (Disparbud) untuk mengevaluasi keberadaan tour guideini, apakah mereka sebaiknya tetap bekerja sebagai pemandu wisata sepanjang rute Jalan MH Thamrin-Juanda atau dipindah ke lokasi wisata lain.
"Kami belum tahu apakah mereka akan dipindah menjadi pemandu wisata di tempat wisata lainnya, tergantung Disparbud," kata Basuki.
Basuki menganggap, keberadaan tour guide dan polisi wisata di dalam bus tingkat wisata tidak efektif. Menurut dia, mereka lebih sering bekerja memberi informasi terkait Jakarta hanya saat penumpang penuh. Dengan demikian, keberadaan mereka dianggap hanya menghabiskan anggaran.
Ke depannya, lima bus tingkat wisata ini tidak lagi di bawah kendali Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI, tetapi di bawah pengelolaan PT Transjakarta. Nantinya, bus tingkat wisata gratis ini akan diperbantukan untuk memfasilitasi kebijakan pelarangan sepeda motor.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih