Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun mengatakan penurunan tajam elektabilitas Ahok sulit untuk dibendung pasca dia ditetapkan sebagai tersangka. Dalam catatan Median, sebanyak 79,8 persen publik Jakarta menganggap Ahok bersalah dalam kasus penistaan agama. Sebanyak 58,4 persen menilai bahwa Ahok harus ditahan.
"Dengan besarnya citra negatif yang menghantam Ahok, wajar saja ada penurunan suara yang cukup tajam," kata Rico kepada wartawan di Jakarta, Kamis (1/12/2016).
Penurunan itu sulit dibendung bahkan oleh 'mesin' politik 4 partai pendukung, yakni: PDIP, Golkar, NasDem, dan Hanura. Menurut Rico tak semua pemilih 4 partai itu di DKI mendukung Ahok-Djarot.
Hasil survei Median yang dipublikasikan hari ini menunjukkan bahwa tidak semua pemilih PDIP di Jakarta akan memilih Ahok-Djarot di Pilgub DKI 15 Februari 2017 nanti. Hanya 65 persen pemilih PDIP di Jakarta yang akan memilih Ahok-Djarot.
Baca juga: Median: Elektablitas Agus-Silvy 29,6%, Ahok vs Anies Bersaing Ketat
Pemilih Partai NasDem juga tak loyal memilih Ahok-Djarot yakni hanya sekitar 47 persen saja. Partai Golkar pun juga tak semua kadernya di Ibu Kota bakal memilih pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 2 itu.
"Golkar itu hanya sekitar 14 persen yang menyatakan akan memilih Ahok-Djarot," kata Rico.
Partai Hanura juga diprediksi hanya 14 pemilihnya di Jakarta yang mendukung Ahok-Djarot. Menurut Rico, kasus dugaan penistaan agama telah menggerus loyalitas kader partai pendukung.
"Gelombang anti Ahok ini luar biasa besarnya. Partai pendukung sulit menutup mata. Apalagi sejauh ini hanya PDIP yang dukungannya solid. Artinya kasus ini (penistaan agama) menggerus loyalitas konstituen partai," kata Rico.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih