"Kelemahan Ahok yang utama adalah spontanitas berlebih dan ketakmampuannya berpura-pura, bersandiwara dan mengikuti basa-basi kultur ketimuran,"

Calon Gubernur DKI Jakarta yang juga petahana Basuki T Purnama (Ahok) menyebut sudah ada beberapa pihak yang memintanya mundur dari pilkada DKI. PDIP sebagai partai pengusung Ahok-Djarot menganggap hal tersebut sesuatu yang lumrah dalam dunia politik.

"Kami menilainya wajar-wajar saja. Ada yang meminta mundur, ada yang minta maju terus, ada yang minta maju dengan low profile, ada yang minta tetap bertahan sebagai komitmen terhadap Pancasila dan ideal-ideal kebangsaan," kata Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno dalam perbincangan melalui pesan singkat, Kamis (10/11/2016).

"Jadi dalam kontestasi politik wajar. Tak jarang isu-isu primordialisme dieksploitasi dalam pilkada liberal seperti sekarang," sambung dia.

Ia menilai Ahok selama ini terlalu apa adanya dalam berpolitik. Dalam hal ini, kata dia, pernyataan Ahok dalam beberapa kesempatan dinilai berbenturan dengan adat ketimuran.

"Kelemahan Ahok yang utama adalah spontanitas berlebih dan ketakmampuannya berpura-pura, bersandiwara dan mengikuti basa-basi kultur ketimuran," bebernya.

"Dalam spontanitas tadi, dia berani masuk ke wilayah wacana yang sensitif. Ini amunisi politik pihak-pihak yang berseberangan," imbuhnya.

Sebelumnya Ahok menyebut ada pihak yang sudah memintanya untuk mundur di Pilgub DKI. Namun Ahok mengungkapkan, Ia tetap akan maju.

"Saya sudah diminta untuk mundur karena sudah dilaporkan akan terjadi ketidakpastian dan kekacauan," kata Ahok dalam perbincangan di kantor detikcom, Jl Warung Jati Barat, Jakarta Selatan, Kamis (9/11/2016).

Namun Ahok menegaskan dirinya akan jalan terus. Dia menjelaskan bahwa keberadaan dirinya di Pilgub DKI 2017 ini sekalian untuk mengedukasi masyarakat. Lewat kampanye yang dijalankannya maka visi, misi, dan program yang disodorkan bisa dipertimbangkan orang banyak. Di sinilah pertimbangan dengan akal sehat terjadi.

"Saya kira ini bagian dari edukasi rakyat," kata Ahok.