12 April 2016

Warga Luar Batang Jual Besi Bekas Rumahnya untuk Menyambung Hidup

Warga RW 04, Kecamatan Panjaringan, Jakarta Utara yang menjadi korban penertiban di kawasan Pasar Ikan Luar Batang memiliki cara sendiri untuk bertahan hidup pasca penggusuran. Mereka dengan inisiatif pribadi mengumpulkan besi bekas rumah mereka untuk dijual demi sesuap nasi.

Menurut Supri (33) salah satu warga RW 04, para warga sempat marah karena banyaknya pemulung yang sejak pagi berkumpul di lokasi pembongkaran dan mengambil besi-besi bekas sisa rumah mereka. Akhirnya para warga mencoba untuk menjual sendiri besi-besi tersebut.

"Daripada diambil pemulung mending buat warga buat dijual lagi. Lumayan jadi duit. Tadi sudah buat beli nasi padang 60 bungkus seharga Rp 840ribu untuk warga," ujar Supri di lokasi pembongkaran Pasar Ikan Luar Batang, Selasa (12/4/2016).



Menurutnya, masih ada sekitar 400 warga RW 04 yang belum mendapat nasi hasil keringat mereka sendiri. Para warga mengaku sampai saat ini belum mendapat bantuan apapun dari pemerintah, bahkan nasi bungkus yang biasanya dibagikan oleh polisi tidak mereka dapatkan dengan alasan tidak ada jatah untuk mereka.

"Kalau nggak jual besi enggak makan kita. Dari kemarin enggak ada bantuan dari pemerintah. Bahkan nasi bungkus polisi saja kita enggak dapat. Padahal kita butuh makan juga," lanjutnya.

Warga, kata Supri, menolak untuk dipindahkan ke rumah susun dengan alasan jauh dari tempat mereka bekerja, karena rata-rata warga bekerja sebagai nelayan di Pelabuhan Sunda Kelapa. Mereka lebih memilih untuk tinggal di perahu dan menumpang di warga lain yang tidak kena gusur.

"Bayangin saja kalau kita pindah ke Marunda terus harus kerja di sini (Pelabuhan Sunda Kelapa), mau berangkat jam berapa? Sedangkan kita kan kerja malam. Harusnya kalau mau dipindah ya dekat-dekat sini saja," tuturnya.

Saat ini kondisi di lokasi penggusuran Pasar Ikan Luar Batang masih dipenuhi warga yang mencari besi dan kayu. Mereka seakan tidak memperdulikan alat berat yang sedang bekerja disekitar lokasi. Terpantau ada 8 ekskavator yang digunakan untuk membersihkan puing-puing yang selanjutnya dimasukan kedalam truk Dinas Kebersihan Jakarta Utara.

Sedangkan 3 eskavator digunakan untuk normalisasi Kali Krukut. Tidak terlihat aparat yang berjaga disekitar lokasi penggusuran, mereka lebih memilih berteduh di tenda yang didirikan di depan Museum Bahari.

No comments:

Post a Comment

http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih