Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bahkan telah menginstruksikan akan memindahkan kuda-kuda yang terinfeksi ke Ragunan, Jakarta Selatan. Tujuannya adalah adalah untuk ditangani dengan diberi semacam obat cacing dan diamankan di tempat penampungan.
Rencana itu ternyata mendapat penolakan dari para kusir delman, salah satunya adalah Rozak (17). Dia mengatakan alasan jarak lah yang menyebabkan dirinya enggan untuk dipindah. Rozak dan beberapa teman sesama kusir diketahui tinggal di daerah Kembangan, Jakarta Barat.
"Kalau dipindah ke Ragunan kejauhan dari Kembangan dan Slipi," kata Rozak di Pintu Monas Timur, Jakarta Pusat, Jumat (25/3).
Ditambahkannya, alasan lain dia menolak untuk dipindah adalah usaha yang dijalankan ini sudah turun temurun. Bahkan, katanya, dahulu Presiden Joko Widodo sempat menggunakan jasa delman di sekitaran Monas ini saat kampanye.
"Penolakan ini karena dari dulu sudah di Monas, bahkan pak Jokowi menggunakan kita saat kampanye, naik kuda," terangnya.
Hari ini, para delman ini masih beroperasi. Di lokasi yang sama, Aji (16) kusir delman yang biasa mangkal di Monas mengatakan belum ada sosialisasi soal larangan itu. "Belum ada informasi apa-apa soal larangan, makanya kita masih narik," tegas Aji.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melarang pengoperasian delman di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, mulai Senin (21/3). Namun ternyata saat libur paskah, delman-delman yang biasa mangkal di Monas kembali beroperasi.
Larangan karena adanya temuan Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (KPKP) DKI Jakarta jika puluhan kuda delman yang terinfeksi parasit ganas mematikan. Hasilnya, dari 30 ekor (kuda) lebih, 28 ekor (kuda) di antaranya mengandung penyakit yang bisa mematikan manusia. Salah satu cara virus parasit ganas itu menginfeksi adalah melalui sentuhan kulit manusia ke tubuh kuda tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menginstruksikan delman-delman yang beroperasi di Monas untuk dipindah ke Ragunan. Tujuannya adalah untuk ditangani dengan diberi semacam obat cacing dan diamankan di tempat penampungan.
Larangan karena adanya temuan Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (KPKP) DKI Jakarta jika puluhan kuda delman yang terinfeksi parasit ganas mematikan. Hasilnya, dari 30 ekor (kuda) lebih, 28 ekor (kuda) di antaranya mengandung penyakit yang bisa mematikan manusia. Salah satu cara virus parasit ganas itu menginfeksi adalah melalui sentuhan kulit manusia ke tubuh kuda tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menginstruksikan delman-delman yang beroperasi di Monas untuk dipindah ke Ragunan. Tujuannya adalah untuk ditangani dengan diberi semacam obat cacing dan diamankan di tempat penampungan.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, di sekitar pintu Monas Timur terlihat 10 delman yang sedang menarik para wisatawan yang berkunjung. Terlihat juga para wisatawan juga masih berminat menggunakan jasa delman. Satu persatu delman terlihat berlalu lalang dengan penumpang di atasnya.
Aji (16), dokar delman mengatakan hingga saat ini belum ada sosialisasi berbentuk larangan untuk delman beroperasi di kawasan Monas.
"Belum ada informasi apa-apa soal larangan, makanya kita masih narik," kata Aji di Pintu Monas Timur, Jakarta Pusat, Jumat (25/3).
Remaja yang sudah 2 tahun menarik delman di Monas ini mengakui bahwa kuda yang biasa digunakan sudah diperiksa namun belum dilaporkan hasilnya. Selain itu Aji menyebut kuda yang digunakan hanya diperiksa tapi tidak diberi pengobatan.
"Sudah diperiksa sekitar 1 bulan lalu tapi hasilnya belum kita dapat. Dulu diperiksa doang tapi enggak ada pengobatan," terangnya.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih