Di tengah rapat internal MKD yang digelar tertutup untuk menindaklanjuti 4 persidangan yang sudah digelar, anggota MKD Akbar Faizal tiba-tiba ke luar dan bergegas menghampiri awak media. Raut wajahnya marah dan beringsut.
"Saya mau jumpa pers," kata Akbar kepada wartawan di depan ruang sidang MKD gedung DPR, Jakarta, Senin (14/12/2015).
"Saya ingin sampaikan sesuatu. Begitu saya masuk ruangan disodorkan surat ini. Ini adalah surat dari wakil ketua DPR RI yang ditandatangani Fahri Hamzah perihal pengaduan anggota MKD namanya Ridwan Bae dari Dapil Sulawesi Tenggara yang mengadukan saya ke MKD," lanjutnya sambil menunjukkan surat dimaksud.
Politisi NasDem ini menuturkan, dalam surat itu dia diadukan oleh Ridwan Bae ke MKD karena membocorkan informasi rahasia MKD ke publik melalui wartawan di DPR. Tidak jelas informasi dimaksud, namun Akbar menyebut tak ada yang salah.
"Anda tahu Ridwan Bae anggota MKD yang selalu meminta sidang Setya Novanto dihentikan dan orang yang datang pada jumpa pers Pak Luhut Pandjaitan. Saya diadukan buka informasi ke publik rapat tertutup MKD," paparnya dengan nada tinggi.
Akbar terang saja kaget tiba-tiba di rapat tadi dibagikan surat pengaduan atas nama dirinya oleh Ridwan Bae. Atas hal itu, dia berharap publik bisa menilai apa yang terjadi di antara anggota MKD dalam menyidangkan kasus Novanto.
"Kayaknya yang dimaksud ini karena statement saya pada pukul 00.30 WIB. Itu tentang sesuatu yang sebenarnya bukan membuka informasi ke publik, tapi adalah informasi yang ditanya wartawan dan sebenarnya saat itu seluruh persidangan di DPR tidak boleh lagi," urainya.
Menurut tata tertib kata Akbar, persidangan di DPR maksimal sampai pukul 22.30 WIB dan bisa diperpanjang sampai pukul 00.00 WIB. "Tapi saya keluar dari ruangan sudah di atas pukul 00.00 WIB dan bukan membuka informasi ke publik," kata Akbar.
"Menurut saya rakyat Indonesia perlu tahu apa yang dipertunjukkan MKD," tegasnya.
Anggota MKD yang juga kolega Setya Novanto, Ridwan Bae, tiba-tiba melaporkan rekannya di MKD Akbar Faisal ke MKD karena membocorkan informasi internal MKD. Apa alasan melaporkan Akbar di tengah kasus Novanto?
"Akbar Faisal saudara saya, kami dari Sulawesi. Tapi etika MKD perlu diluruskan untuk bangsa dan marwah MKD," kata Ridwan Bae usai rapat MKD di gedung DPR, Jakarta, Senin (14/12/2015).
Ridwan menyebut laporannya ke MKD tidak terkait dengan kasus Novanto yang juga sedang diusut dan akan diputuskan sanksinya pada Rabu (16/12). Dia juga membantah laporannya akan menghambat kasus Novanto.
"Saya kira tidak (menghambat), buktinya tadi berjalan. Cuma bahwa ya tidak mustahil dalam perjalannnya Akbar terbukti bersalah," ujar politisi Golkar itu.
Soal statement yang dianggap membocorkan informasi rahasia MKD, Ridwan menyebut hal itu terjadi saat MKD sedang rapat tertutup membahas pemanggilan Novanto. Akbar tiba-tiba ke luar dan menyampaikan informasi itu ke media.
"Ini berjalan dengan sendirinya, kasus ini laporan saya tidak akan hambat dan tidak ada hubungannya (dengan pengusutan kasus Novanto)," tutur politisi asal Sultra itu.
"Saya mau jumpa pers," kata Akbar kepada wartawan di depan ruang sidang MKD gedung DPR, Jakarta, Senin (14/12/2015).
"Saya ingin sampaikan sesuatu. Begitu saya masuk ruangan disodorkan surat ini. Ini adalah surat dari wakil ketua DPR RI yang ditandatangani Fahri Hamzah perihal pengaduan anggota MKD namanya Ridwan Bae dari Dapil Sulawesi Tenggara yang mengadukan saya ke MKD," lanjutnya sambil menunjukkan surat dimaksud.
Politisi NasDem ini menuturkan, dalam surat itu dia diadukan oleh Ridwan Bae ke MKD karena membocorkan informasi rahasia MKD ke publik melalui wartawan di DPR. Tidak jelas informasi dimaksud, namun Akbar menyebut tak ada yang salah.
"Anda tahu Ridwan Bae anggota MKD yang selalu meminta sidang Setya Novanto dihentikan dan orang yang datang pada jumpa pers Pak Luhut Pandjaitan. Saya diadukan buka informasi ke publik rapat tertutup MKD," paparnya dengan nada tinggi.
Akbar terang saja kaget tiba-tiba di rapat tadi dibagikan surat pengaduan atas nama dirinya oleh Ridwan Bae. Atas hal itu, dia berharap publik bisa menilai apa yang terjadi di antara anggota MKD dalam menyidangkan kasus Novanto.
"Kayaknya yang dimaksud ini karena statement saya pada pukul 00.30 WIB. Itu tentang sesuatu yang sebenarnya bukan membuka informasi ke publik, tapi adalah informasi yang ditanya wartawan dan sebenarnya saat itu seluruh persidangan di DPR tidak boleh lagi," urainya.
Menurut tata tertib kata Akbar, persidangan di DPR maksimal sampai pukul 22.30 WIB dan bisa diperpanjang sampai pukul 00.00 WIB. "Tapi saya keluar dari ruangan sudah di atas pukul 00.00 WIB dan bukan membuka informasi ke publik," kata Akbar.
"Menurut saya rakyat Indonesia perlu tahu apa yang dipertunjukkan MKD," tegasnya.
Anggota MKD yang juga kolega Setya Novanto, Ridwan Bae, tiba-tiba melaporkan rekannya di MKD Akbar Faisal ke MKD karena membocorkan informasi internal MKD. Apa alasan melaporkan Akbar di tengah kasus Novanto?
"Akbar Faisal saudara saya, kami dari Sulawesi. Tapi etika MKD perlu diluruskan untuk bangsa dan marwah MKD," kata Ridwan Bae usai rapat MKD di gedung DPR, Jakarta, Senin (14/12/2015).
Ridwan menyebut laporannya ke MKD tidak terkait dengan kasus Novanto yang juga sedang diusut dan akan diputuskan sanksinya pada Rabu (16/12). Dia juga membantah laporannya akan menghambat kasus Novanto.
"Saya kira tidak (menghambat), buktinya tadi berjalan. Cuma bahwa ya tidak mustahil dalam perjalannnya Akbar terbukti bersalah," ujar politisi Golkar itu.
Soal statement yang dianggap membocorkan informasi rahasia MKD, Ridwan menyebut hal itu terjadi saat MKD sedang rapat tertutup membahas pemanggilan Novanto. Akbar tiba-tiba ke luar dan menyampaikan informasi itu ke media.
"Ini berjalan dengan sendirinya, kasus ini laporan saya tidak akan hambat dan tidak ada hubungannya (dengan pengusutan kasus Novanto)," tutur politisi asal Sultra itu.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih