03 May 2015

Warga Nepal Gembira Dapat Bantuan Tenda dari Indonesia untuk Sekolah

Warga Nepal Gembira Dapat Bantuan Tenda dari Indonesia untuk Sekolah
Kathmandu - Asha Vidyashram School adalah salah satu sekolah di Nepal yang beralih fungsi sementara menjadi tempat pengungsian pasca gempa 7,8 SR yang terjadi 9 hari lalu. ‎Pemerintah Indonesia melalui tim BNPB, TNI, Muhammadiyah, PMI dan ormas lainnya, memberikan tenda besar untuk sekolah itu.

"Kami memberikan tenda ini untuk membantu saudara kami, Nepal, dari hati yang paling dalam," kata salah satu koordinator tim logistik tim BNPB, Jentot.

Jentot menyampaikan hal ini saat menyerahkan tenda berukuran 12 x 7 x 3 meter bantuan dari Indonesia kepada pihak sekolah di Balaju, Kathmandu, Nepal, Minggu (3/5/2015). Penerima tenda adalah HOPE Nepal Coordinator, Ramesh, yang mengelola sekolah tersebut.

Ramesh pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada rakyat Indonesia yang telah peduli dengan Nepal. Ia bahkan menyebut orang Indonesia memiliki ciri-ciri yang identik dengan orang Nepal.

"Saya tahu Indonesia, negara kepulauan yang sangat besar dengan kebudayaannya yang terkenal. Belum lagi, orang-orangnya sangat mirip orang Nepal," kata Ramesh dalam bahasa Inggris yang fasih.

"We thank you from our heart for this tent. They have proper tent now, they can stay here and calm," tambahnya.

Ramesh berencana akan menggunakan tenda itu sebagai tempat pengungsian untuk sementara waktu. Hal ini karena jumlah pengungsi di desa tempat sekolah itu berdiri sebanyak 40 orang, namun belum ada tenda sama sekali di desa tersebut


"Untuk sementara akan kami gunakan untuk para pengungsi, selanjutnya kami menunggu bantuan selimut, air bersih dan lainnya dari siapa saja. Untuk 40 pengungsi, kami biarkan mereka di sini dulu," kata Ramesh di lokasi yang sama.

Ramesh menambahkan, dirinya akan membuat tenda itu sebagai ruang kelas selama renovasi akibat terkena gempa. Gedung sekolah sangat sederhana dengan 5 ruang kelas itu masih kokoh berdiri walau ada sejumlah retakan di beberapa sudut.

"Setelah itu, kita akan menggunakannya untuk edukasi dan mengajar. Jika kita ada uang lebih, kita akan kirimkan tenda ini kepada orang yang lebih membutuhkan. Tenda ini kuat, kita sangat senang," ucap Ramesh.


Tim bantuan bencana gempa Nepal dari Indonesia mengirimkan 10 dokter yang kini membantu di RS Kantipur. Mereka langsung menangani korban gempa yang kebanyakan mengalami patah tulang.

10 Dokter yang terdiri dari ahli ortopedi, umum dan perawat tersebut langsung diterima oleh pihak rumah sakit di Kantipur, Kathmandu, Nepal, Minggu (3/5/2015). Rumah sakit itu tampak lengang namun ternyata di bangsal-bangsalnya dipenuhi korban patah tulang akibat tertimpa runtuhan bangunan.

"Kami sangat membutuhkan ahli ortopedi untuk para korban gempa. Bantuan tenaga ahli ini bisa memaksimalkan penanganan," kata dokter RS Kantipur, Ankit Saha saat menerima para dokter Indonesia.

Para dokter tersebut kemudian diberikan tur kecil melihat kondisi pasien korban gempa. Dokter Neiki dari Indonesia kemudian mengecek lengan seorang pasien yang patah.

"Jadi sebagian di sini pasien trauma gempa, ada yang patah tulang di tangan, lengan dan tungkai," kata dr Neiki.

Tim dokter dari Indonesia tidak sendirian di rumah sakit tersebut, karena sudah ada tim dokter ortopedi dari negara lain yang membantu. Walau begitu, menurut Neiki, tenaga dokter ortopedi sangat dibutuhkan rakyat Nepal untuk saat ini.

"Memang banyak juga dokter dari luar ke sini, tapi beberapa belum tertangani jadi kita membantu di hospital ini, untuk kasus-kasus patah tulang," ujar Neiki.

Gempa berkekuatan 7,8 SR mengguncang Nepal pada 9 hari lalu. Menyebabkan lebih dari 6.000 orang meninggal dan tidak kurang dari 100 ribu orang lainnya mengalami luka-luka.‎ Bantuan negara-negara sahabat pun masih mengalir ke Nepal, termasuk Indonesia.

No comments:

Post a Comment

http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih