03 May 2015

Novel: Terima Kasih Presiden dan Masyarakat yang Beri Dukungan

Penyidik KPK Novel Baswedan yang ditangkap Bareskrim Polri pada Jumat (1/5/2015) akhirnya ditangguhkan penahanannya pada Sabtu (2/5/2015) kemarin. Novel pun berterima kasih atas dukungan masyarakat yang memberi dukungan kepadanya.

"Saya juga berterima kasih ke Presiden dan masyarakat, kepada seluruh yang memberikan dukungan, dan saya yakin apa yang saya lakukan dalam hal yang baik," jelas Novel saat ditemui wartawan di rumahnya, Jl Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (3/5/2015). 

Ditanya tanggapan sudah 2 presiden yang terlibat untuk penangguhan penahanannya, Novel menjawab, "Saya pikir urusan pemerintah merupakan langkah presiden kepada pemerintahannya, saya kira presiden akan tahu".

Namun, Novel enggan berkomentar saat dicecar tentang andil Presiden Jokowi dalam penangguhan penahanannya. "Saya kira saya tidak mau komentar untuk hal itu," jelas dia. 

Meski penahanan Novel ditangguhkan, tapi kasus penganiayaan yang dituduhkan kepadanya tetap berlanjut. Novel mengaku tak gentar akan hal ini.

"Saya pun tidak sedikitpun takut maupun gentar, saya akan hadapi. ‎Mau diancam atau mau diapakan, saya tidak masalah," tegas Novel. 

Menurut Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, kasus Novel tahun depan kedaluwarsa. Bila tidak dituntaskan segera, maka kasus ini menjadi persoalan hukum yang tidak terselesaikan. 

"Kita tadi sepakati dan proses sampai pengadilan. Silakan pengadilan putus bersalah atau tidak.
Kelengkapan berkas akan kita kordinasikan dengan pimpinan KPK," kata Badrodin dalam jumpa pers bersama pimpinan KPK pada Sabtu (2/5) kemarin.

Kasus Novel, lanjut Badrodin, sebenarnya sudah dibereskan lewat sanksi disiplin, sedangkan dari aspek pidananya belum. 

"Namun belakang pelapornya komplain dan membuat laporan (agar) kasus diselesaikan," kata Badrodin.

Keluarga Novel Baswedan, terutama istri dan anaknya sempat shock saat penyidik Bareskrim Mabes Polri menjemput paksa penyidik senior KPK itu. Namun, Novel sudah memberikan penjelasan ke istri dan anaknya bahwa hal itu merupakan salah satu risiko dari pekerjaan yang dipilihnya sebagai seorang penyidik KPK.

"Saya kira manusiawi tentu ada pengaruh secara psikis, tapi saya sudah memahami ketika saya sudah memiliki pengalaman sebelumnya. Saya sudah beri tahu istri serta keluarga, untuk tak perlu takut pada yang begini-begini dan nggak perlu sedih, toh juga kebahagiaan kita juga yang menentukan, bukan orang lain," kata Novel saat berbincang santai di rumahnya, Jl Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu(3/4/2015).

Menurut Novel, istrinya Rina Emilda beserta keempat anaknya sudah mengerti tentang risiko pekerjaanya. Sang ibu, Fatma juga sudah sejak awal tahu pasti risiko yang bisa saja menimpa sang putra.

"Sebagai penyidik, banyak risikonya, salah satunya seperti ini. Tapi secara pribadi, saya kira saya sebagai orang yang taat beragama, tak perlu takut, tak perlu gentar, apapun yang terjadi, saya siap hadapi," tegas Novel.

Istri Novel, Rina Emilda memang sempat shock saat suaminya dijemput paksa penyidik Bareskrim Mabes Polri pada Jumat (1/5) dinihari. Rina menyaksikan langsung saat suaminya dibawa penyidik menuju Bareskrim.

Ibunda Novel, Fatma juga tak kalah kagetnya. Setelah mendengar kabar anaknya dijemput paksa, Fatma yang tengah berada di Surabaya langsung datang ke Jakarta. 

No comments:

Post a Comment

http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih