Pangkalan Bun - Sepulang dari melaut dua hari semalam, Rahmat (44) tak mendapat satu pun ikan. Berangkat di hari Minggu (28/12) pagi dan pulang Senin (29/12) siang, yang dia dapat hanya cerita akan adanya dentuman keras saat berangkat melaut.
Sambil bersantai sepulang melaut, Rahmat menyimak berita di berbagai media. Tersentaklah dia ketika tahu ada pesawat AirAsia hilang kontak di sekitar tempat dia melaut.
"Saya duga kalau dentuman yang saya dengar kemarin harinya itu adalah pesawat yang sedang dicari. Saya langsung ke rumah Pak Lurah Desa Kubu untuk ceritakan itu," tutur Rahmat saat berbagi cerita di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kalimantan Tengah, Rabu (31/12/2014).
Lurah desa tempat Rahmat tinggal itu langsung menyebarkan informasi dari pria nelayan warganya itu. Rahmat pun segera diminta datang ke posko utama evakuasi AirAsia QZ8501 di Lanud Iskandar Pangkalan Bun.
"Saya ditanya-tanyai panjang tentang itu. Kemudian saya bilang kalau saya bersedia tunjukan posisi saya dengar dentuman," ujar ayah dari tiga anak itu.
Waktu itu sudah malam hari Senin. Namun Rahmat tetap berada di posko. Keesokan paginya, Rahmat meminta untuk ikut helikopter milik TNI yang akan melakukan evakuasi.
"Maksudnya saya ingin tunjukan lokasinya. Itu di Pulau Senggaro, sebelah selatan dari Pangkalan Bun," kata dia.
Tetapi helikopter sudah penuh dan Rahmat tak bisa ikut. Rahmat pun hanya memberikan arahan secara lisan sebelum helikopter terbang.
Benar saja, tak lama setelah Rahmat beritahukan informasi kesaksian, satu jenazah ditemukan tak jauh dari Pulau Senggaro. Pihak-pihak yang awalnya tak percaya dengan kesaksian Rahmat pun akhirnya percaya.
"Sebelumnya saya dikira mengada-ada soal dentuman. Padahal saya beri kesaksian benar, tak ditambah tak dikurangi," ucap dia.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih