Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat SBY mengarahkan partainya merapat ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH). PDIP lantas bicara soal peluang bertemunya SBY dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri membahas koalisi jangka panjang.
"Politik adalah 'the art of possibility'. Jangan pernah berhenti menciptakan kemungkinan," kata Ketua DPP PDIP Bambang Wuryanto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (5/12/2014).
Memang, hubungan kedua tokoh yang pernah menjabat sebagai Presiden Indonesia ini memunculkan pesimisme tersendiri: Apa bisa dua orang ini bertemu? Namun Bambang menyatakan Megawati tak pernah menolak bertemu SBY.
"Bahwa Bu Mega tidak mau bertemu SBY, itu tidak benar," tegas Sekretaris Fraksi PDIP ini.
Bambang lantas menceritakan peristiwa saat Megawati menunggu SBY lebih dari lima jam di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, pada awal Oktober 2014. Saat itu, polemik Pilkada sedang panas dibahas di DPR.
"Bu Mega pernah menunggu Pak SBY bertemu di Teuku Umar, dari jam 14.00 WIB sampai 19.30 WIB. Kalau nggak percaya, silakan tanya Pak JK sama Pak Surya Paloh," kata Bambang.
Namun akhirnya, "Mungkin momen Pak SBY nggak pas," mereka berdua tidak jadi bertemu. Kini, akankah mereka bisa bertemu?
"Politik itu adalah seni menciptakan kemungkinan," ujar Bambang.
Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono kecewa dengan sikap Golkar yang menolak Perppu tentang Pilkada langsung. Sinyal PD bakal merapat ke Koalisi Indonesia Hebat semakin kuat.
Keputusan Munas Golkar yang menolak Perppu Pilkada langsung tersebut langsung didukung oleh sejumlah parpol anggota KMP seperti PKS dan Gerindra. SBY merespons sikap nyeleneh KMP itu dengan tegas.
Sembari membeberkan perjanjian KMP dengan PD terkait Perppu Pilkada langsung, SBY mengungkit perjanjian kerjasama antara KMP dan PD di parlemen. Syarat mutlak PD mau bersama KMP di kepemimpinan DPR dan MPR adalah komitmen untuk menyetujui Perppu Pilkada langsung yang dikeluarkan SBY.
"Kini, secara sepihak Partai Golkar menolak Perppu, berarti mengingkari kesepakatan yang telah dibuat. Bagi saya hal begini amat prinsip," kata SBY meluapkan kekecewaannya melalui twitter, Kamis (4/12/2014) malam.
SBY kemudian menegaskan sikap PD tak mau bekerjasama lagi dengan parpol yang menurutnya tak konsisten dan mengingkari kesepakatan. Tanda ini jelas menegaskan PD tak sudi lagi bekerjasama dengan KMP di DPR.
"Tidak mungkin PD bisa bekerja sama dengan pihak-pihak yang tidak konsisten, ingkar kesepakatan dan meninggalkan komitmen begitu saja," katanya.
Benar saja, SBY langsung memanggil Ketua Harian DPP PD Syarief Hasan. SBY langsung menginstruksikan Syarief berkomunikasi dengan Koalisi Indonesia Hebat. Untuk sementara pembahasannya baru seputar bagaimana menyetujui Perpu Pilkada langsung.
"Tadi pagi saya komunikasi. Ya pokoknya sama KIH-lah. Mereka mendukung Pilkada langsung," kata Ketua Harian DPP Demokrat Syarief Hasan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (5/12/2014).
Lalu apakah kerjasama PD dengan KIH ini bakal menjadi koalisi yang lebih permanen lagi? Dinamika politik di DPR pun semakin menarik karena manuver PD merapat ke KIH bakal mengubah peta politik di Senayan.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih