Lakukan teleconference, warga minta Jokowi Natalan di Papua

Jokowi dan perwakilan warga Papua. ©2014 Merdeka.com/Fikri Faqih

Presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo (Jokowi) melakukan komunikasi langsung jarak jauh atau biasa dikenal dengan istilah teleconference. Komunikasi ini dilakukan untuk mendengarkan secara langsung aspirasi warga Papua.

Jokowi mengungkapkan, awalnya dirinya ingin melakukan komunikasi video menggunakan aplikasi Skype. Namun entah apa penyebabnya, komunikasi itu tidak dapat terlaksana.

"Tadinya mau Skype tapi di sananya gak bisa. Karena mengumpulkan 5.000 masyarakat adat, pemuda, kemudian relawan semuanya berkumpul intinya, syukuran sama menyampaikan masalah-masalah yang ada di Papua," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (24/9)

Gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan, dalam pembicaraan tersebut, warga Papua meminta dirinya untuk kembali berkunjung ke pulau kepala burung tersebut. Dan rencananya, Jokowi akan hadir pada bulan Desember mendatang.

"Iya tadi mereka minta saya Natalan atau tahun baru di Papua. Iya nanti ke daerah lain juga, ke Papua juga, Natal dan tahun baru kita akan ikut juga," ungkap Jokowi.

Sejumlah masyarakat Papua merayakan kemenangan pasangan presiden dan wakil presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) dalam pilpres 2014. Salah satu perwakilan masyarakat adat Papua, Maria mengatakan, untuk syukuran ini mereka memotong 50 ekor babi.

"Di sana (Papua) ada syukuran terhadap kemenangan Jokowi-JK, kami di sana melaksanakan pesta adat dengan memotong 50 ekor babi. Karena adatnya seperti itu. Istilahnya barapen," kata Maria di Balai Kota DKI Jakarta usai teleconference, Rabu (24/9).

Perayaan yang diadakan di Lapangan Trikora, Padang Bulan, Abepura, Jayapura ini dihadiri setidaknya 500 orang. Maria mengharapkan dengan terselenggaranya syukuran ini, Jokowi-JK mampu melakukan perubahan terhadap Papua.

"Semua, pendidikan, pembangunan, ekonomi, kesehatan dan infrastruktur. Dan infrastruktur ini bukan hanya jalan, tapi rumah sakit, sekolah, sarana dan prasarana," jelas Maria.

Presiden terpilih periode 2014-2019 Jokowi yang berada di samping Maria mengatakan telah mendengar semua keluhan. Namun menurutnya keluhan serupa juga dirasakan di daerah lain.

"Iya sudah, semuanya kita tunjukkan bahwa kita memberikan perhatian kepada Bu Maria. Pendidikan di Papua jauh sekali dengan yang ada di wilayah lain. Itu yang akan dikerjakan," tutupnya.

Presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo (Jokowi) hari ini melakukan komunikasi langsung menggunakan telepon atau biasa dikenal dengan teleconference dengan warga Papua. Dia mengatakan, teleconference itu sebagai contoh blusukan elektronik (e-blusukan).

"Ya nanti yang e-blusukan itu seperti ini (teleconference), entah pakai Skype atau pakai teleconference. Pakai apapun radio seperti tadi. Saya kira komunikasi seperti itu akan kita lakukan," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (24/9).

Dia menambahkan, tujuan utamanya melakukan e-blusukan adalah untuk mendapatkan masukan dari masyarakat secara langsung. Dengan demikian, maka Jokowi dapat segera mencarikan solusi terbaik.

"Sehingga seluruh masyarakat merasa aspirasinya didengar. Keluhan-keluhannya didengar. Tapi, juga harus dicarikan solusinya. Saya kira itu," tutup mantan wali kota Solo ini.

Jokowi mengaku awalnya ingin melakukan komunikasi video menggunakan aplikasi video gambar beserta suara, yakni Skype. Namun entah apa penyebabnya, komunikasi itu tidak dapat terlaksana.

"Tadinya mau Skype tapi di sananya enggak bisa. Karena mengumpulkan 5.000 masyarakat adat, pemuda kemudian relawan semuanya berkumpul intinya, syukuran sama menyampaikan masalah-masalah yang ada di Papua," kata Jokowi.

Gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan, dalam pembicaraan tersebut, warga Papua meminta dirinya untuk kembali berkunjung ke pulau kepala burung tersebut. Dan rencananya, Jokowi akan hadir pada bulan Desember mendatang.

"Iya tadi mereka minta saya Natalan atau tahun baru di Papua. Iya nanti ke daerah lain juga, ke Papua juga, Natal dan tahun baru kita akan ikut juga," imbuhnya.