"Kalau dibilang mewah, kami makan di warung biasa. Dari sisi apa menilai mewah? Mobil biasa saja, hal-hal selama ini merakyat," kata Saleh dalam diskusi Polemik 'Korupsi di Pusaran Migas' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/9/2014).
Saleh sudah mendampingi Jero selama 1 tahun terakhir. Di matanya, pria asal Bali tersebut selalu memberi motivasi dan juga tegas kepada bawahannya.
"Jero, harus kita akui sangat dekat dengan media, sederhana, kegiatannya diikuti masyarakat agar masyarakat mengawasi. Kalau ikut beliau ke daerah, selama 1 tahun ikuti, beliau unsur humanismenya besar, motivator untuk kerja keras raih target. Dan berpesan agar selalu strict pada aturan," ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua KPK Abraham Samad mengatakan bahwa Jero Wacik terjebak dalam gaya hidup mewah. Sehingga, meskipun sudah memiliki pendapatan yang tinggi, Jero masih tergoda untuk melakukan pemerasan.
"Kalau menurut saya sendiri, orang ini punya hasrat hidup bermewah-mewahan. Serakah itu bawaan manusia sebenarnya, tapi dia tidak terkontrol," kata Samad saat dihubungi, Kamis (4/9/2014).
Berdasarkan informasi yang didapat detikcom, Sabtu (6/9/2014), Triesna Wacik beberapa kali melakukan transaksi belanja dengan menggunakan kartu kredit. Salah satunya, saat Triesna berbelanja di Swiss.
Triesna juga disebut suka melakukan transaksi menggunakan kartu kredit. Nilai transaksinya juga tidak bisa dibilang sedikit.
Semua tagihan kartu kredit Triesna dibayar oleh Jero Wacik. Uang untuk membayar tagihan kartu ini lah yang diduga berasal dari hasil pemerasan. Semua catatan transaksi Jero dan Triesna sudah diselidiki oleh PPATK.
Saat dikonfirmasi soal kabar Triesna Wacik yang melakukan transaksi belanja di Swiss dan uangnya berasal dari Jero Wacik yang diduga hasil memeras, pihak PPATK tidak membantah, namun juga tidak mau menjelaskan secara detil.
"Dalam LHA (Laporan Hasil Analisis) yang sudah kami berikan ke KPK memang memuat berbagai transaksi mencurigakan milik tersangka. Tercantum juga transaksi tersangka dengan pihak-pihak lain. Transaksi mencurigakan itu juga bisa meliputi keluarga sendiri," kata Wakil Ketua PPATK, Agus Santoso saat berbincang dengan detikcom.
Sayangnya Agus tak mau menjelaskan lebih dalam soal transaksi keluarga Jero Wacik. Yang pasti, Agus tak membantah soal transaksi-transaksi yang dilakukan istri Jero
"Kalau detil seperti itu saya tidak bisa menjawabnya dengan jelas, karena LHA sudah kami serahkan ke KPK untuk kepentingan penyidikan," jelasnya.
"Yang pasti LHA itu akan membantu KPK untuk mengetahui orang-orang lain yang terkait dengan tersangka," tegas Agus.
Pihak KPK sendiri sebelumnya juga pernah mengungkapkan bahwa uang hasil pemerasan yang dilakukan Jero Wacik digunakan untuk beberapa kepentingan. Salah satunya untuk kepentingan pihak ketiga.
"Dana itu diduga digunakan untuk kepentingan pribadi, pihak ketiga dan pencitraan JW," kata Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, Kamis (4/9).
Triesna Wacik sendiri juga pernah diperiksa KPK saat kasus pemerasan yang menjerat suaminya masih dalam tahap penyelidikan. Sayangnya, ,usai diperiksa dia tak mau memberikan keterangan kepada awak media. Saat ini, KPK mulai mengumpulkan bukti dan keterangan untuk mengetahui siapa saja yang menikmati uang hasil pemerasan Jero Wacik.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih