"Biarin saja, ya baguslah," terang Ahok di Jakarta, Kamis (18/9/2014).
Ahok kemudian tak menjawab lagi. Ahok memang akan menjadi Gubernur DKI. Sesuai UU, dia menggantikan Jokowi yang menjadi presiden. Proses Ahok menjadi Gubernur ini sesuai hukum. Ahok juga mendapat pujian soal kinerjanya.
Dia dikenal bersikap tegas tak pandang bulu bila ada penyimpangan. Ahok juga dikenal suka berzakat, sodaqoh, dan infak. Dari gajinya tiap bulan dia rutin menyisihkan ke BAZIS.
Sedang FPI memasang spanduk di Jakarta, menolak Ahok karena alasan agama. Ketua FPI DKI Salim Alatas mengaku, gubernur DKI bisa siapa saja asal Islam.
Jakarta - Front Pembela Islam (FPI) mengamini kalau mereka sengaja menyebar dan memasang spanduk menolak Basuki T Purnama atau Ahok menjadi Gubernur DKI. FPI memasang spanduk tolak Ahok di lima wilayah DKI. Mereka juga akan menggeruduk DPRD DKI di Kebon Sirih, Jakpus pada 24 September mendatang.
"Kita sebar di 5 wilayah, kita tolak Ahok. Kita juga akan demo besar-besaran ke DPRD DKI," terang Ketua FPI DKI, Salim Alatas, Kamis (18/9/2014).
Pria yang dikenal dengan nama panggung Habib Selon ini mengaku pada 24 September massa FPI dan ormas Islam akan datang ke DPRD. Massa akan bergerak dari Petamburan markas FPI.
"Kita tidak ditunggangi orang politik, kita tidak akan rusuh. Kita menolak Ahok harga mati karena dia bukan orang Islam, dan dia merasa hebat," terang Selon yang jelang Idul Adha ini juga mengaku sibuk mengurus jasa penjualan hewan qurban kambing dan sapi.
Selama ini FPI melihat Ahok suka asal ngomong. Ahok juga dinilai tak memakai etika. "Ini banyak PNS yang sudah tua mengadu ke kita. Tegas oke, tapi jangan merasa hebat, jangan mulutnya kaya comberan," urai Selon.
Selon mengaku tak punya calon untuk menjadi Gubernur DKI. Bagi dia yang penting Islam, karena dahulu warga DKI memilih Jokowi bukan Ahok.
"Kalau bisa berantas korupsi mah, semua juga bisa bukan hanya Ahok. Sudah kewajiban berantas korupsi. Buat kita gubernur yang penting Islam," jelas Selon.
Dia juga menegaskan bahwa biaya spanduk berasal dari kantong FPI sendiri bukan dari pihak lain. "Haram kalau dari orang lain," tutup dia.
Pantuan di lokasi, spanduk berukuran 2x1 meter itu terpajang di lampu merah di kawasan Pejaten Village. Spanduk berwarna putih itu bertuliskan 'TOLAK AHOK.. HARGA MATI'.
Di spanduk tersebut juga tertulis FPI DPD-FPI DKI Jakarta dan Madar Laskar Pembela Islam (LPI) DKI Jakarta. Spanduk itu baru terlihat terpasang pada Kamis (18/9/2014).
Menurut salah satu tukang ojek, Seno, spanduk penolakan terhadap Ahok baru terpasang. Dikarena sebelumnya tidak ada spanduk seperti itu di wilatah tersebut.
"Baru itu. Kemarin belum ada," jelas Tri.
"Kemungkinan semalem dipasangnya," tutupnya.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih