21 November 2016

Sederet Nasihat ke Ahok yang Berujung Janji Perbaiki Sikap

Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memang dikenal sebagai sosok yang ceplas-ceplos dalam mengeluarkan pernyataan. Namun kini dia menjadi tersangka kasus dugaan penistaan agama gara-gara ucapannya di Kepulauan Seribu pada 27 September lampau.

Nasihat demi nasihat datang ke Ahok, mulai dari mantan Presiden Indonesia ke-5 RI yang juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden Jusuf Kalla, hingga pendukungnya. Mereka semua ingin agar Ahok lebih berhati-hati membuat pernyataan.

(Baca juga: Pesan JK ke Ahok: Hindari Isu yang Berbahaya)

Seiring nasihat yang datang ke Ahok, sambutan dalam kunjungan di Kepulauan Seribu itu sudah kadung jadi kontroversi. Kala itu di Pulau Pramuka, Ahok mengucapkan surat Al Maidah ayat 51 Kitab Suci Alquran. Ahok kemudian meminta maaf kepada masyarakat Muslim yang tersinggung dengan pidatonya itu. 

Ucapan Ahok dilaporkan ke pihak kepolisian. Bahkan pidato kontroversial Ahok menyulut demonstrasi besar-besaran pada 4 November kemarin. Demonstrasi itu berakhir ricuh pada malam harinya. Pengunjuk rasa menuntut penegakan hukum yang tegas terhadap Ahok.

Akhirnya Ahok ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan penistaan agama oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri pada 15 November. 

Bila ditilik, Ahok telah beberapa kali mengungkapkan niatannya untuk bertobat, tak lagi kelewat ceplas-ceplos dalam berbicara. Berikut adalah sejumlah pernyataan Ahok yang bernada tobat, mulai yang terbaru pada pagi tadi hingga waktu-waktu sebelumnya.


1. Minta Maaf Ahok dan Janji Perbaiki Sikap

Tobat Ahok ini diungkapkan di depan pendukungnya. Seorang pria lanjut usia bernama Abdul Muis yang berkursi roda datang ke Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (21/11/2016). 

Calon gubernur petahana Jakarta ini menemui Abdul Muis seraya mengucapkan janji untuk memperbaiki sikap. Ahok sadar bahwa dirinya memang harus lebih baik dalam bertutur kata. 

"Saya terima kasih Pak, beberapa nasihat baik dari orang tua dan anak muda saya terima. Saya harus memperbaiki sikap saya, Pak. Saya menyadari, saya sampaikan kepada Umat Muslim Indonesia bahwa kata-kata saya melukai perasaan, saya mohon maaf," kata Ahok.

Ahok juga meminta maaf lagi kepada Umat Muslim. Dia meminta doa kepada Abdul Muis agar niatan tobatnya bisa terealisasi dengan baik. 

"Saya lagi berusaha, mohon doanya semoga ini selamanya bisa berubah lebih baik," kata Ahok.


2. Minta Maaf Ahok untuk Menanggapi Demonstran

Demonstrasi 4 November direncanakan beberapa hari sebelum terlaksana. Di tengah kampanyenya, Ahok dimintai tanggapan terhadap rencana aksi itu.

Saat itu memang demonstrasi belum direalisasikan, namun Ahok menegaskan dirinya sudah minta maaf dan taat kepada proses hukum. Soal demonstrasi itu sendiri, biarlah aparat keamanan yang mengurusnya.

"Saya kira itu bagian keamanan (terkait demo), bukan tugas saya. Saya kira kasus juga sudah selesai, kita sudah minta maaf, sudah datang ke Bareskrim," kata Ahok di RPTRA Kecapi, Jalan Kebagusan IV, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (31/10/2016) lampau.

Namun Ahok juga tak bisa menghalangi niatan pendemo. Barangkali banyak pihak yang tak bisa menerima ucapannya pada pidato sambutan di Kepulauan Seribu 27 September lampau meski Ahok sudah minta maaf. Demonstrasi biarlah terlaksana, meski Ahok tak bisa menyembunyikan kekhawatirannya.

"Ya saya khawatir enggak khawatir. Kalau dia ngancam mau bilang apa, ya saya ikhlas saja kerja untuk rakyat. Saya ikhlas saja sudah," ujar Ahok. 


3. Usai Dapat Nasihat Mega dan JK, Ahok Hati-hati Bicara

Usai diperingatkan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, calon gubernur petahana Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi lebih berhati-hati dalam bicara. JK dan Megawati telah menasihati Ahok agar tak banyak omong.

"Oh iya. Aku sudah berhati-hati bicara kok. Kamu enggak bisa jebak aku lagi," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (27/10/2016).

(Baca juga: Dulu Mega, Kini JK yang Beri Pesan Jangan Banyak Ngomong ke Ahok)

Khawatirnya, pernyataan ceplas-ceplos yang sering terlontar bisa dipelintir menjadi pernyataan yang kelewat kontroversial. Ahok juga tak mau lagi terlalu jauh berbicara menyinggung perkara Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA).

Saat acara pelepasan peserta marbut masjid yang diberangkatkan umrah, Ahok juga nampak berhati-hati berbicara menyinggung agama. Berkali-kali dia berucap kalimat yang membatasi diri sendiri agar tak melampaui batas, sehingga bisa dipelintir orang.

"Nanti SARA lagi saya," kata Ahok dari mimbar sambutan, disambut gelak tawa puluhan marbut di lokasi. "Saya sama sekali tidak ada niat melecehkan agama," imbuhnya serius.

Sebelumnya, Megawati sempat menasihati agar Ahok berhati-hati berbicara di depan wartawan. "Pak Ahok, kalau ada doorstop, enggak usah ngomong. Karena itu pasti titipan dari wartawan-wartawan yang ada. Nanti dimasukannya yang negatif terus," kata Megawati kepada Ahok, di pendopo Kantor Bupati Blitar, Jawa Timur, pada 10 Oktober lalu.

Jusuf Kalla juga menasihati agar Ahok bisa membedakan sikap tegas dan sikap kasar. Dengan demikian, Ahok bisa menghindari sikap kasar dan sikap yang menyinggung orang lain. Ahok juga dinasihati agar tak perlu berbicara soal yang sensitif, misalnya agama.

"Jangan menimbulkan isu-isu yang bisa berbahaya. Jangan keluarkan ayat macam-macam. Jangan ngomong terlalu banyak lah," ucap Jusuf Kalla pada 28 Oktober lampau.


4. Ahok Emoh Bicara Soal Agama Lagi

Menyadari ucapannya soal Al Maidah 51 menjadi kontroversi di masyarakat, Ahok kemudian tak mau lagi berbicara soal agama. Janji Ahok untuk tak lagi berbicara soal agama tercatat sudah diucapkannya sejak 10 Oktober 2016.

"Urusan agama adalah urusan pribadi dan jangan dikeluarkan di publik. Makanya saya juga tidak akan menyinggung lagi, karena ini suasana pilkada jadi ramai," kata Ahok di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (10/10/2016) lampau.

Sekalian saat itu, dia meluruskan bahwa dia tak berniat melecehkan Islam lewat pidato sambutan di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu pada 27 September. Niatnya hanyalah ingin menunjukkan bahwa masyarakat bisa menentukan pilihan di Pemilu berdasar pertimbangan masing-masing.

"Padahal saya pengalaman saya 2003, selalu mengalami selebaran seperti ini. Makanya saya hafal. Ya sudah, kita enggak usah teruskan komentar-komentar saya ini. Saya minta media juga enggak usah teruskan. Untuk semua pihak yang jadi repot, gaduh, gara-gara saya, ya saya sampaikan mohon maaf," tambahnya. 

Pada 10 Oktober ini, Ahok juga mengucapkan permintaan maafnya untuk pertama kali terkait kontroversi surat Al Maidah. "Yang pasti saya sampaikan kepada semua umat Islam, ataupun orang yang merasa tersinggung, saya sampaikan mohon maaf. Tidak ada maksud saya melecehkan agama Islam ataupun Alquran," kata Ahok.

No comments:

Post a Comment

http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih