"1.500-an lebih. Ada beberapa posisi yang sengaja kita kosongkan. Badan Kepala Seksi Penyuluh KB ini ngapain gitu, toh ada wakil lurah," ujar Ahok kepada wartawan di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (2/1/2015).
Suami Veronika Tan itu menyebut pihaknya tengah mengefisiensi jabatan struktural di tubuh DKI seperti Wakil Lurah dan Kepala Seksi. Sebab menurutnya, selama ini banyak jabatan struktural yang dirasa kurang penting.
"Jadi kita nggak mau lagi terlalu banyak jabatan struktural. Makin kecil makin bagus. Bagi orang Jakarta yang penting pelayanannya, ini mau kita optimalkan," lanjutnya.
Pengosongan jabatan itu juga, kata Ahok, sudah sepengetahuan Kemendagri. "Nggak dihapus karena ini kan undang-undang. Kita sudah kirim surat ke Mendagri menyatakan kami mengosongkan pejabat kota itu, boleh nggak kosong. Boleh katanya," terang mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
Lantas apakah jabatan yang kosong itu nantinya akan dihapus?
"Kita lihat saja. Kayaknya sih nggak perlu deh. Lurah tuh nggak perlu wakil, lurah butuh 75 anak buah yang mau ngais-ngais dan bersihin got. Selama berpuluh tahun sampah di selokan udah kayak batu berarti kan selama ini lurahnya nggak kerja," tegas Ahok.
"Masa lurah juga nggak tau didaerahnya dibuat kos-kosan tanpa izin. Jadi semuanya mesti dibersihin. Kira-kira ini 45 persen orang non job ini. Kita nggak mau pusing lagi lah," imbuhnya.
Bagaimana jika ada pegawai yang tidak puas dengan kebijakannya ini? Ahok hanya menanggapinya dengan tertawa santai.
"Justru bagus yang demonya lebih banyak karena gerakan masyarakat Jakarta kan juga kurang nggak sampai anggotanya 2.000 orang sudah begitu demonya pakai KTP non DKI lagi," tutup Ahok.
Sebanyak 4.676 pegawai DKI mengalami pergeseran, promosi dan pencopotan jabatan. Meski demikian, mereka yang 'diutak-atik' tetap bisa kembali lagi ke posisi semula.
"Bisa, bisa namanya juga seperti main ular tangga," terang Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (2/1/2014).
Ahok mengungkapkan, cara mengetahui bagus atau tidaknya kinerja pejabat daerah melalui laporan dari lapangan. Apabila bagus, maka bukan tidak mungkin bisa langsung diangkat tanpa melalui tes.
"Sama kayak PU yang langsung nanya boleh nggak tarik seksi yang bukan dari PU karena dia suka nongkrongin pompa air dan nggak pernah pergi, ya sudah angkat," imbuhnya.
"Selama ini kalau kamu cuma lulusan SMA walaupun kamu rajin, jangan mimpi kamu bisa jadi kepala seksi karena (mereka) utamakan yang lulus tes. Kata Pak Jokowi biarin (pendidikan rendah) yang penting mau kerja. Maksud Pak Jokowi ini revolusi mental," kata Ahok.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih