Jokowi dengarkan keluhan warga. ©2014 merdeka.com/muhammad luthfi rahman
Merdeka.com - Mantan menteri keuangan era Presiden Soeharto,Fuad Bawazier mengaku gerah dengan utang luar negeri Indonesia yang mencapai lebih dari Rp 3.000 triliun. Terlebih, utang luar negeri ini dinilai tidak membawa kebaikan untuk perekonomian.
Utang luar negeri pemerintah dan Bank Indonesia yang melebihi Rp 1.000 triliun juga disebut Fuad sama sekali tidak menolong perekonomian nasional.
"APBN kita engga produktif, utangnya jadi dibuangin saja. APBN tidak banyak menolong perekonomian, hanya dikorupsi, mark up. Banyak mubazir," ucap Fuad ketika ditemui di TIM, Jakarta, Senin (29/9).
Fuad menyarankan, pemerintahan Jokowi-JK selanjutnya tidak menambah utang luar negeri. Caranya, menghindari defisit anggaran dan memaksimalkan anggaran yang dimiliki.
"Jangan buat utang luar negeri baru. Kalau anggaran cuma seribu ya program seribu saja. Ikutin saja yang ada. Banyak pengeluaran mubazir demi utang. Jangan lebih besar pasak dari tiang. Enggak usah utang utang buat konsumsi," tegasnya.
Fuad mengingatkan, jika pemerintahan Jokowi-JK menambah utang, bukan mustahil suatu saat negara bakal bangkrut. "Bangkrut nanti negara, kita selalu dibikin jebakan dengan defisit," tutupnya.
Nasehat itu nampaknya hanya angin lalu. Sebab, dalam postur APBN 2015 yang disahkan hari ini, untuk menutup defisit sebesar 2,21 persen terhadap PDB atau sebesar Rp 245,8 triliun, pemerintah menggunakan instrumen pembiayaan utang sebesar Rp 254,8 triliun dan pembiayaan non utang sebesar Rp 8,961 triliun.
No comments:
Post a Comment
http://www.youtube.com/user/dimensinet
http://www.youtube.com/user/MrLovemata
https://twitter.com/LoVeMaTa
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih